5 WNI Diculik Abu Sayyaf, Militer Filipina Gelar Operasi Penyelamatan

Bisnis.com,20 Jan 2020, 12:34 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Kelompok militan Abu Sayyaf/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Militer Filipina meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan lima nelayan Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf pada Kamis (16/1/2020).

Dilansir dari Reuters, Senin (20/1/2020), Letjen Cirilito Sobejana, Komandan Militer Filipina di Mindanao Barat, mengatakan bahwa kelompok Abu Sayyaf pada Kamis menculik delapan WNI di perairan Sabah, Malaysia.

Namun tiga orang diantaranya dibebaskan, sementara lima lainnya kemungkinan dibawa para penculik ke Sulu, Flipina bagian selatan. Sulu merupakan basis utama Abu Sayyaf.

Sobejana mengungkapkan bahwa penculikan terakhir itu terjadi hanya sehari setelah tentara bentrok dengan anggota Abu Sayyaf di Pulau Sulare di Kota Parang, di Sulu, menewaskan seorang militan dan menghancurkan kapal cepat yang diyakini telah digunakan dalam penculikan tersebut.

Kapal cepat diidentifikasi oleh tiga nelayan Indonesia yang telah dibebaskan sebagai yang digunakan dalam penculikan yang dilakukan oleh enam militan.

Menurut Sobejana, pihak berwenang Malaysia segera berkoordinasi dengan militer Filipina setelah penculikan itu.

"Kemungkinan mereka berada di pulau Sulare atau Parang, Sulu sangat tinggi," kata Sobejana.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina dan masih menunggu informasi resmi tentang insiden tersebut.

Peristiwa penculikan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf juga terjadi belum lama ini. Pada 23 September 2019, tiga WNI diculik di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia. Dua sandera berhasil dibebaskan pada 22 Desember 2019 lalu, sementara satu sandera baru saja berhasil diselamatkan pada 15 Januari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini