5 Terpopuler Market, Wijaya Karya Lirik Pembangkit Renewable Energy dan Harga Kopi Mulai Pahit

Bisnis.com,20 Jan 2020, 18:18 WIB
Penulis: Ahmad Rifai
Wika - Ilustrasi

1. Wijaya Karya (WIKA) Lirik Pembangkit Renewable Energy

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. bakal melakukan diversifikasi bisnis pembangkit listrik dengan melirik proyek energi baru terbarukan.

Saat ini, Wijaya Karya telah memiliki pembangkit listrik tenaga gas di dua lokasi, yaitu Palembang dan Manado. Dua PLTG itu memiliki kapasitas sebesar 65 megawatt dan akan ditingkatkan ke depannya.

Baca berita lengkapnya di sini.

2. Margin Emiten Semen Berpotensi Membaik, Saham SMGR Jadi Favorit

Analis memperkirakan kinerja emiten pabrikan semen pada 2020 bakal ditolong oleh harga batu bara.

Dalam riset yang diterbitkan pada Senin (20/1/2020), Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin mengatakan berdasarkan data Bloomberg, rata-rata harga batu bara sepanjang 2019 berada di angka US$78 per ton. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada kuartal IV/2019 yang sekitar US$67 per ton.

Baca berita lengkapnya di sini.

3. Emisi Obligasi, PPRO Tawarkan Kupon hingga 10,25 Persen

Emiten properti, PT PP Properti Tbk. akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,2 triliun untuk merestrukturisasi utang.

Emiten berkode saham PPRO itu akan menerbitkan emisi obligasi melalui mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan II PP Properti Tahap I Tahun 2020. Terdapat dua seri emisi obligasi, yakni Seri A dengan tenor 3 tahun dan kupon bunga 9,40%-9,90%, serts Seri B dengan tenor 5 tahun dan kupon bunga 9,75%-10,25%.

Baca berita lengkapnya di sini.

4. Awal 2020, Ini Produk Reksa Dana Paling Cuan

Infovesta Utama melaporkan daftar reksa dana dengan kenaikan bulanan tertinggi (month on month/ mom) per 17 Januari 2020.

Sepanjang tahun berjalan hingga Jumat (17/1/2020), pasar masih dibayangi tekanan. Indeks reksa dana saham menurun 2,12%, sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,13%.

Baca berita lengkapnya di sini.

5. Harga Kopi Mulai Pahit

Hanya dalam beberapa minggu singkat, kopi telah beralih dari bullish menjadi terhuyung-huyung di dekat wilayah bearish di tengah pergeseran persepsi mengenai pasokan di Brasil, produsen dan eksportir top dunia.

Pada perdagangan Jumat (17/1/2020), harga biji arabika untuk pengiriman Maret 2020 di bursa ICE Futures di New York berhasil membatasi penurunan mingguan ketiga berturut-turut menjadi US$1,1215 per pon.

Baca berita lengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini