Kabupaten Ngawi Gandeng ITS Kembangkan Kawasan Ekonomi Baru

Bisnis.com,20 Jan 2020, 18:57 WIB
Penulis: Peni Widarti
Perajin membuat tas anyam berbahan plastik daur ulang untuk dijual dengan harga Rp6500 - Rp15.000 per buah, di Ngawi, Jawa Timur, Senin (20/1/2020). Pengusaha tas anyam plastik daur ulang setempat mengaku, sejak sebulan terakhir permintaan barang kerajinan tersebut meningkat hingga 30 persen seiring makin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kecintaan lingkungan dengan penggunaaan bahan ramah lingkungan./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SURABAYA – Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memetakan potensi pengembangan kawasan ekonomi baru berbasis smart city dari berbagai sektor mulai pertanian hingga pariwisata.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, mengatakan saat ini Ngawi masih menghadapi beberapa permasalahan dalam mengembangkan perekonomian.

Salah satu di antaranya adalah musim panen yang lebih cepat satu bulan dibandingkan kabupaten lain sehingga membuat industri pengolahan panen belum maksimal.

“Selain itu juga kurangnya alat mesin pertanian menjadi masalah lanjutan,” katanya dalam rilis, Senin (20/1/2020).

Dia menambahkan, Ngawi juga memperlukan pemetaan, konsep dan desain wisata termasuk pengembangan UMKM hingga peningkatan kompetensi guru untuk sektor pendidikan.

Di sektor pangan dan perikanan, Ngawi juga membutuhkan pengembangan branding kemasan, serta mengajak mahasiswa ITS untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Ngawi.

“Saya harap ITS dapat membantu kami mengatasi masalah-masalah tersebut, sehingga Kabupaten Ngawi berkembang menjadi smart city,” imbuhnya.

Rektor ITS, Mochamad Ashari mengatakan, tugas ITS sebagai PTN adalah mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan melakukan beberapa penelitian. SDM dan penelitian unggul inilah yang nantinya akan membantu menjawab permasalahan masyarakat.

“Misalnya, dengan ikut membangun suatu wilayah, seperti yang saat ini sedang kita lakukan dengan Kabupaten Ngawi,” katanya.

Menurutnya, Kabupaten Ngawi memiliki potensi besar yang masih bisa dikembangkan. Tim Pusat Penelitian dari ITS sendiri juga sudah meninjau apa saja yang perlu dikembangkan dari kabupaten ini.

Salah satu daya tarik wisata yang bisa dikembangkan di kabupaten ini adalah adanya situs kepurbakalaan Ngawi. Namun saat ini pengelolaan kepurbakalaan tersebut masih belum optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini