China Darurat Virus Corona Baru

Bisnis.com,21 Jan 2020, 14:49 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Seorang petugas polisi mengenakan masker berdiri di depan pasar makanan laut di Wuhan, Provinsi Hubei, China 10 Januari 2020. Pasar makanan tersebut dihubungkan dengan wabah pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus, tetapi beberapa pasien didiagnosis terinfeksi coronavirus baru tidak berkunjung ke pasar ini. Foto diambil 10 Januari 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - China menegaskan penanganan meluaskan wabah virus corona baru dan penyelamatan nyawa pasien sebagai prioritas utama setelah jumlah kematian karena virus ini meningkat hingga tiga kali lipat.

"Kesehatan dan hidup masyarakat harus menjadi prioritas utama dan meluasnya wabah ini harus segera ditangani," kata Presiden Xi, Selasa (21/1/2020).

National Health Commission China menegaskan penyebaran dan penyelamatan nyawa merupakan prioritas utama seiring dengan jumlah pasien dan korban jiwa yang bertambah. Otoritas China mencatat setidaknya 217 kasus dengan virus corona baru ini pada Senin (21/1/2020). Dari total kasus tersebut, sebanyak 198 kasus ditemukan di Wuhan.

Penanganan wabah ini diyakini banyak pihak akan semakin sulit jelang Tahun Baru China yang akan berlangsung minggu ini. Saat tahun baru, warga China dari seluruh dunia umumnya akan melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya atau liburan ke luar China.

Otoritas dari seluruh dunia termasuk AS dan negara Asia lainnya melakukan pemantauan ketat kepada semua pendatang dari Wuhan.

Direktur Wellcome Trust sekaligus ahli penyakit epidemik Jeremy Farrar menuturkan Wuhan merupakan hub besar.

"Jelang Tahun Baru China, level kekhawatiran harus tetap tinggi. Akan lebih banyak lagi [korban] dari wabah ini," ujar Farrar.

Sejumlah kasus ditemukan di Beijing dan sebanyak 14 lainnya muncul di Guangdong province. Dengan demikian, kasus dari virus corona baru ini telah mencapai 222 kasus di seluruh dunia.  

Virus baru ini merupakan keluarga corona virus yang menyababkan kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2003.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini