Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia menyebutkan baki kartu kredit mampu tumbuh 13 persen pada 2019. Perseroan pun optimistis dapat menjaga agresivitas kinerja kartu kredit pada tahun ini.
Head of Cards and Payments UOB Indonesia Dessy Masri mengatakan perseroan memiliki strategi yang cukup baik dalam mengoptimalkan produk kartu kreditnya.
"Kalau lihat industri mungkin melambat, tetapi kami justru tumbuh baik dan akan kami pertahankan terus tahun ini," kata dalam peluncuran The Travel Insider, Senin (20/1/2020).
Adapun, Dessy memaparkan baki pembiayaan dengan kartu kredit per akhir 2019 telah mencapai Rp2,4 triliun, tumbuh 13 persen secara tahunan. Tren ini jauh lebih agresif dibandingkan dengan perbankan secara umum yang hanya tumbuh sekitar 5 persen pada tahun lalu.
Tak hanya baki, Dessy melanjutkan perseroan pun membukukan pertumbuhan volume transaksi yang cukup besar dari kartu kreditnya, yakni Rp10,6 triliun tumbuh 24 persen secara tahunan.
Tahun ini, Dessy menyebutkan perseroan akan mengandalkan penyaluran kredit untuk kebutuhan travel. Perseroan baru meluncurkan The Travel Insider, yaitu aplikasi marketplace perjalanan.
"Dengan aplikasi ini tentunya kami berharap dapat meningkatkan layanan kami kepada nasabah dan semakin mempermudah nasabah untuk dapat merealisasikan rencana jalan-jalannya," katanya.
Sebagai informasi, kebutuhan jalan-jalan mencakup 13 persen dari porsi volume transaksi kartu kredit 2019. Pembiayaan untuk kebutuhan ini bahkan mampu tumbuh 30 persen secara tahunan pada tahun lalu.
Di samping itu, Dessy melanjutkan perseroan juga semakin mengoptimalkan pembiayaan kartu kredit untuk generasi milenial yang cukup senang berwisata kuliner serta staycation.
"Untuk dapat menggarap pasar ini kami bahkan menawarkan promo menarik seperti bunga 0 persen selama 6 bulan cicilan," ujarnya.
Dessy menyebutkan perseroan tidak memiliki kendala berarti untuk pengejaran target tahun ini.
"Kami cukup baik dalam mengoptimalkan setiap segmen yang kami garap. Hanya saja, mungkin ada kendala dari sisi regulasi yakni penggunaan pin untuk setiap kartu kredit tahun ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel