Penyaluran KUR di Sumsel Tak Capai Target

Bisnis.com,22 Jan 2020, 15:14 WIB
Penulis: Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR di Sumatra Selatan sepanjang tahun 2019 tercatat mencapai Rp3,25 triliun atau hanya 94,2 persen dari target senilai Rp3,45 triliun.

Data realisasi KUR tersebut berdasarkan catatan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Selatan, sementara untuk target serapan merupakan patokan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel Taukhid mengatakan sebetulnya pemerintah pusat concern terhadap jumlah debitur yang dijangkau ketimbang capaian jumlah kredit.

“Kalau targetnya segitu, memang belum tercapai. Akan tetapi kami melihat jumlah debitur yang bisa dijangkau karena esensinya memfasilitasi kegiatan ekonomi pelaku usaha mikro dan kecil sebanyak mungkin,” paparnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (20/1/2020).

Dia mengemukakan jumlah debitur penerima KUR mencapai 80.083 nasabah yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Menurut Taukhid, KUR dengan bunga rendah itu mayoritas diserap sektor produksi dengan porsi mencapai 58,57%.

“Hal ini mengindikasikan para pelaku usaha di sektor produksi sudah lebih diprioritaskan dalam mendapat akses pembiayaan KUR dibanding sektor perdagangan,” katanya.

Taukhid menjelaskan sektor produksi itu mencakup, seperti pertanian, industri pengolahan, perikanan, penyediaan akomodasi dan makan minum.

Bahkan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan tercatat menyerap KUR hingga Rp1,39 triliun atau mengalahkan sektor perdagangan yang tercatat senilai Rp1,34 triliun.

Adapun jumlah debitur atau penerima KUR di sektor produksi sebesar 61,26% dari total debitur kredit tersebut.

Dia menambahkan dari 10 perbankan yang menyalurkan kredit bersubsidi itu, Bank BRI menjadi bank penyalur dengan realisasi tertinggi, yakni Rp1,32 triliun.

Adapun jumlah debitur mencapai 55.595 nasabah dengan rata-rata pinjaman senilai Rp23,81 juta.

Posisi kedua ditempati Bank Mandiri dengan nilai kucuran mencapai Rp1,19 triliun. Kredit tersebut diserap 15.684 debitur dengan rata-rata pinjaman senilai Rp76,16 juta.

Sementara posisi ketiga, dipegang bank pelat merah lainnya, yakni BNI senilai Rp378 juta. KUR itu diberikan kepada 2.645 dengan nilai pinjaman rata-rata sebanyak Rp142,96 juta.  

Taukhid menjelaskan melihat tiga bank penyalur tertinggi itu, bidikan segmen KUR dari industri perbankan berbeda-beda.

“BRI menjadi penyalur tertinggi namun rata-rata pinjamannya masih di bawah bank penyalur lain. Artinya, komitmen BRI  kepada pelaku usaha kelas mikro karena pinjaman berada di bawah limit skema mikro yang senilai Rp25 juta,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini