Reaksi Triawan Munaf Santer Disebut Komisaris Utama Garuda

Bisnis.com,22 Jan 2020, 09:48 WIB
Penulis: JIBI
Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memberikan sambutan pada Outlook Conference 2019 di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Triawan Munaf dikabarkan menjadi calon kuat Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pengangkatan komisaris itu dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB yang digelar perseroan hari ini, Rabu, 22 Januari 2020.

Dikonfirmasi soal kabar itu, Triawan masih enggan berkomentar.

"Nanti dulu. Saya belum berani bilang apa-apa," kata Triawan saat dihubungi pada Rabu pagi, 22 Januari 2020.

Triawan juga enggan menggamblangkan kala ditanya seputar pemanggilannya ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN terkait penunjukan ini.

Triawan adalah Kepala Badan Ekonomi Kreatif di Kabinet Indonesia Kerja Jokowi Jilid I lalu.

Musikus ini lima tahun lalu dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2015. Triawan ditugaskan memimpin lembaga yang mengurusi persoalan ekonomi kreatif.

Nama Triawan bukan sosok baru di industri ekonomi kreatif nasional. Selain merupakan personel grup musik beraliran progressive rock Giant Step yang kesohor pada 1970-an. Ia juga terkenal di dunia periklanan.

Belum lama, Triawan turut bermain di kancah politik Indonesia. Ia adalah anggota tim sukses pasangan Jokowi-Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014.

Pada Kabinet Indonesia Maju Jilid II, Triawan tak lagi masuk jajaran menteri. Badan yang dulu dipimpinnya telah di-merger dengan Kementerian Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Adapun selain diisukan menunjuk komisaris utama, RUPSLB hari ini akan mengangkat dewan direksi, termasuk Direktur Utama Garuda Indonesia. Nama mantan Direktur Utama Inti, Irfan Setiaputra, santer dikabarkan menjadi calon kuat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini