Belanja Alutsista : Jokowi Ingatkan Prabowo Agar Tidak Ada Mark Up Anggaran

Bisnis.com,23 Jan 2020, 12:27 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo (kanan)dalam satu kegiatan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menekankan perubahan pola pikir dari belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.

Menurutnya, perencanaan yang tepat dalam pengembangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) merupakan krusial. Apalagi, Presiden menilai alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencapai Rp127 triliun pada tahun ini.

"Apakah pembelian [alutsista] ini berguna 20, 30, 50 tahun yang akan datang. Harus dihitung, dikalkulasi semuanya secara detail. Belanja pertahanan harus diubah menjadi investasi pertahanan," katanya ketika memberikan sambutan kepada peserta Rapat Pimpinan Kemenhan, TNI, dan Polri di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Khusus untuk urusan anggaran, dia pun berpesan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengelolanya dengan baik. Efisiensi, transparansi, dan bersih diakuinya harus menjadi acuan dalam pengelolaan anggaran Kemenhan.

"Harus efisien, bersih, tak boleh ada mark up lagi dan yang paling penting mendukung industri dalam negeri kita," jelasnya.

Selain itu, Jokowi menekankan investasi pertahanan juga harus didukung dengan kemampuan Indonesia dalam menggerakkan industri pertahanan nasional.

Jokowi mengungkapkan kerja sama produksi dengan BUMN, peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan pengembangan rantai produksi antara BUMN dengan korporasi swasta juga harus menjadi perhatian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini