Trump Akan Kenakan Tarif Tinggi untuk Mobil Eropa

Bisnis.com,23 Jan 2020, 08:03 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden AS Donald Trump naik pesawat Air Force One untuk melakukan perjalanan ke Davos, Swiss, dari Pangkalan Bersama Andrews, Maryland, AS 20 Januari 2020. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump usai bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di World Economic Forum di Davos, Swiss, menyatakan bahwa Uni Eropa tidak mempunyai pilihan selain untuk merundingkan kesepakatan perdagangan baru dengan negaranya.

Trump seperti dikutip CNBC.com, Kamis (23/1/2020) mengaku bahwa dirinya dengan mitra bicaranya telah melakukan "pembicaraan yang hebat."

Di tengah diskusi informal yang sedang berlangsung, Trump mengancam akan mengenakan tarif impor tinggi untuk mobil Eropa.

Dia mengaku telah mengatakan kepada von der Leyen meski tidak ada kesepakatan perdagangan, tetapi dia perlu "mengambil tindakan" dalam bentuk tarif yang sangat tinggi pada mobil asal Eropa.

Trump mengatakan bahwa Eropa sangat sulit untuk dihadapi dan telah mengambil keuntungan dari AS. Oleh karena itu, blok Eropa sekarang tidak memiliki pilihan selain membuat kesepakatan.

“Kami mengalami defisit luar biasa selama bertahun-tahun, lebih dari US$150 miliar dengan Eropa,” katanya.

Dia mengakui rencana kenaikan tarif itu akan mengejutkan.

Menurut Kantor Wakil Perdagangan AS, defisit perdagangan barang dan jasa AS dengan UE mencapai US$109 miliar pada 2018.

Ekspor barang dan jasa AS ke Uni Erope (UE) berkontribusi sekitar 2,6 juta lapangan kerja pada 2015, menurut data terbaru yang tersedia dari Departemen Perdagangan AS.

Trump setuju dengan pendahulu von der Leyen Jean-Claude Juncker pada 2018 untuk memulai negosiasi kesepakatan perdagangan baru untuk menghindari pengenaan tarif.

UE ketika itu menyetujui mandat negosiasi baru untuk memulai pembicaraan perdagangan itu, tetapi AS belum memberi sinyal kesiapan untuk memulai pertemuan.

"Saya ingin menunggu sampai selesai dengan China, saya tidak ingin berurusan soal tarif dengan China dan Eropa pada saat yang sama," kata Trump kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini