Kekhawatiran Virus Corona Meningkat, Bursa China Anjlok

Bisnis.com,23 Jan 2020, 11:23 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berada di bawah tekanan baru setelah pihak berwenang menutup jaringan transportasi di kota Wuhan untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Berdasarkan data Bloomberg, nideks Shanghai Composite melemah 1,46 persen. Sementara itu, indeks CSI 300 anjlok 1,46 persen pada pukul 10.30 WIB, setelah sempat melemah hingga 2 persen, level pelemahan terdalam sejak Juli 2019.

Sekitar 80 persen saham di bursa China melemah, menyusul kekhawatiran atas penyebaran virus corona yang pertama kali muncul bulan lalu di kota Wuhan, dan telah menewaskan sedikitnya 17 orang dan menginfeksi ratusan orang.

Investor menarik diri dari pasar saham terbesar kedua di dunia ini dengan risiko wabah akan memburuk selama libur Tahun Baru Imlek di China. Saham-saham telah menguat pada Rabu setelah para pejabat di Beijing merinci program respons terhadap wabah itu, membendung aksi panic selling yang terjadi di awal perdagangan.

Pasar keuangan China serta perdagangan yang menghubungkan saham di daratan dengan Hong Kong akan ditutup mulai Jumat untuk liburan Tahun Baru Imlek.

“Indikator kunci bagi saya adalah jumlah kasus baru,” kata Li Shiyu, direktur pelaksana di Guangdong Xiaoyu Investment Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

“Epidemi dapat mencapai puncaknya dalam dua minggu dan mudah-mudahan mulai melambat. Saya dapat menahan posisi saya mengingat pasar akan berada di bawah tekanan. Jika ada kecenderungan kasus baru menurun, saya akan mempertimbangkan untuk membeli saham lagi,” ;amkitmua.

Saham Wuhan Department Store Group Co, yang memiliki department store di kota itu, turun 3,2 persen dan telah anjlok hinggas 16 persen sepanjang pekan ini.

Di sisi lain, produsen masker kesehatan memimpin penguatan, dengan saham Zhende Medical Co, Jiangsu Nanfang Medical Co, dan Tianjin Teda Co melonjak le batas penguatan harian 10 persen.

Indeks saham-saham konsumen melemah di hari keenam berturut-turut. Tahun Baru Imlek adalah musim yang dinantikan sejumlah perusahaan karena biasanya terjadi lonjakan aktivitas belanja dan wisata karena banyak keluarga di China berkumpul untuk perayaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini