Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan penurunan suku bunga kredit perbankan akan terus berlanjut pada 2020.
Namun, BI menilai industri perbankan masih lamban dalam merespon suku bunga acuan yang telah dipangkas sebesar 100 basis poin (bps) sejak medio 2019.
"Transmisi ke suku bunga perbankan masih terus berlanjut, meskipun belum optimal," Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (23/1/2019).
Perry menjelaskan rerata tertimbang suku bunga deposito pada Desember 2019 tercatat 6,31%, turun 52 bps sejak akhir Juni 2019 sebelum suku bunga acuan mulai diturunkan pada bulan Juli 2019.
Sementara itu, suku bunga kredit modal kerja turun 33 bps sejak akhir Juni 2019 atau 47 bps sejak Januari 2019 menjadi 10,09% pada Desember 2019.
Perry menegaskan Bank Indonesia akan terus memperkuat transmisi bauran kebijakan yang akomodatif ke depannya.
Secara umum, BI juga menilai transmisi pelonggaran kebijakan moneter tetap berjalan baik dengan kecukupan likuiditas perbankan yang terjaga.
Dia menambahkan likuiditas di pasar uang dan perbankan masih memada. Hal ini tercermin pada rerata harian volume PUAB (pasar uang antar bank) per Desember 2019 tetap tinggi sebesar Rp17,60 triliun
Selain itu, Bank Indonesia mencatat rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, yaitu sebesar 21,10% pada November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel