Pemerintah Akan Bangun Pelabuhan Payahe Tidore Kepulauan

Bisnis.com,23 Jan 2020, 09:49 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi - pelabuhan. Bisnis-Youtube

Bisnis.com, TERNATE - Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara menargetkan pada Februari 2020 akan membangun dermaga pelabuhan speedboat di kawasan Payahe Kecamatan Oba, untuk membuka akses transportasi dari dan ke Pulau Halmahera.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan Daud Muhammad mengatakan pekerjaan dengan anggaran Rp1,3 miliar saat ini tinggal menunggu tender fisik, mengingat program tersebut bersumber dari Kementerian Desa dan PDTT.

"Pelabuhan itu dikembangkan, kalau terdapat air surut maka speedboat maupun motor kayu tidak bisa berlabuh di pelabuhan, sehingga pembangunan dermaga ini bisa disinggahi kapal dengan kapasitas 7 GT sampai 12 GT," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (23/1/2020).

Terkait dengan kesiapan administrasi, paparnya, saat ini sudah menyiapkan desainnya. Bila pelabuhan tersebut banyak disinggahi penumpang, dia menegaskan pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) bisa masuk untuk melakukan pengawasan. Saat ini, pihaknya masih melakukan kerjasama dengan pihak kelurahan dalam hal pengawasan.

Sementara itu, Pemprov Maluku Utara melakukan uji kelayakan dan perencanaan 2020 untuk menjadikan Pelabuhan Sofifi sebagai salah satu transportasi laut utama dalam pengembangan perekonomian masyarakat Maluku Utara.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Maluku Utara Armin Zakaria sebelumnya menyatakan telah menyiapkan dokumen perencanaan seperti Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sebab, dokumen-dokumen tersebut sebagai proses tahapan untuk pengembangan Pelabuhan Sofifi.

"Jadi Pelabuhan Sofifi itu program dari Gubernur Malut dan kita akan menjadikan sebagai pintu masuk utama untuk transportasi laut di Malut," ujar Armin.

Saat ini, pintu masuk utama transportasi di Maluku Utara semuanya di Ternate seperti pelabuhan Ahmad Yani dan Bandara Babullah. Namun, kapasitas Pelabuhan Ahmad Yani sudah tidak mungkin untuk diperbesar atau dikembangkan karena lokasi yang tidak representatif.

Oleh karena itu, ada program dari Kementerian Perhubungan bahkan ada surat Menteri Perhubungan ke Presiden untuk pengembangan Pelabuhan Sofifi yang akan memasukkan dalam Proyek Strategi Nasional atau PSN.

"Jadi, pengembangan pelabuhan Sofifi itu fisiknya melalui dana APBN melalui Kementerian Perhubungan, sedangkan dokumen perencanaan itu sama lahan atau lokasinya itu diminta Pemda dalam hal ini membuat dokumen perencanaan untuk segera dimasukkan ke Kementerian Perhubungan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini