5 Terpopuler Market, Saham-saham Hoki Jelang Imlek dan Bos Garuda Indonesia Ungkap Strategi Bayar Utang

Bisnis.com,24 Jan 2020, 20:42 WIB
Penulis: Ahmad Rifai
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

1. Saham-saham Hoki Jelang Imlek

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada Sabtu (25/1/2020), ada sejumlah saham yang diprediksi memberikan hoki.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyampaikan berdasarkan feng shui, tahun 2020 merupakan tahun tikus logam yang berhubungan dengan unsur logam dan tanah. Oleh karena itu, saham yang berkaitan dengan emiten properti dan pertambangan logam diperkirakan meraih hoki.

Baca berita lengkapnya di sini.

2. Perkuat Pasar Ekspor, 3 Investor Jepang Masuk ke IFII

Tiga perusahaan asal Jepang masuk sebagai pemegang saham baru dalam kepemlikan PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII).

Sekretaris perusahaan Indonesia Fibreboard Industry Thomas Verdiyanto menjelaskan tiga perusahaan asal Jepang tersebut yakni SMB Kenzai Co.Ltd, Noda Corporation, dan Ishinomaki Plywood Manufacturing Co.Ltd.

Baca berita lengkapnya di sini.

3. Rupiah Kebal dari Corona Virus China

Di tengah risk off pasar global akibat virus Corona di China, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk ke aset keuangan RI tetap positif sehingga memicu penguatan rupiah hari ini, Jumat (24/1/2020).

Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menuturkan aliran investasi ke aset keuangan, terutama SBN, masih tetap tinggi ketika pasar global lesu akibat epidemik virus Corona baru di China.

Baca berita lengkapnya di sini.

4. Saham Freeport-McMoRan Anjlok 9 Persen

Harga saham Freeport-McMoRan Inc. jatuh 9 persen menjadi US$11,98 per lembar setelah perusahaan melaporkan penurunan produksi tembaga pada kuartal IV dan potensi beban yang semakin tinggi tahun ini.

Naiknya beban pengeluaran itu karena transisi tambang tembaga raksasa Grasberg di Papua ke penambangan bawah tanah. Miliaran dolar dihabiskan untuk proses dari tambang terbuka yang menipis dan untuk mengembangkan tambang bawah tanah.

Baca berita lengkapnya di sini.

5. Bos Garuda Indonesia (GIAA) Ungkap Strategi Bayar Utang

Bos baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Irfan Setiaputra buka-bukaan terkait dengan rencana soal pembayaran utang perseroan.

Maskapai penerbangan pelat merah tersebut sedang dikejar oleh utang jangka pendek dengan total US$500 juta atau sekitar Rp7 triliun, jika mengacu dengan kurs Rp14.000 per dolar AS.

Baca berita lengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini