Waspadai Virus Korona, Dinkes Pekanbaru Sebar Edaran ke Puskesmas

Bisnis.com,27 Jan 2020, 12:33 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Pekerja dari Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendisinfeksi area perumahan setelah wabah virus Corona, di Ruichang, Provinsi Jiangxi, China, pada Sabtu (25/1/2020)./Reuters

Bisnis.com, PEKANBARU — Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran (SE) ke seluruh Puskesmas untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Adapun, virus mematikan yang berasal dari Wuhan, China, itu diklaim belum masuk ke Indonesia sejauh ini.

Maisel Fidayesi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), mengatakan bahwa Dinkes Pekanbaru telah menyebarkan SE ke seluruh Puskesmas untuk mewaspadai dan mengenali gejala-gejala virus Corona.

"Lewat imbauan itu, kami minta masyarakat waspada. Kalau ada gejala-gejala, cepat periksa ke Puskesmas," katanya, Minggu (27/1/2020)/

Adapun, virus corona disebut berasal dari hewan yang ditularkan kepada manusia. Gejala-gejala orang yang tertular virus corona a.l. demam, batuk kering, lemas, dan sesak nafas.

Virus ini juga dapat menyerang siapa saja mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia dengan kelompok anak-anak dan lansia yang paling rentan terinfeksi.

Untuk mengantisipasi peredaran virus mematikan itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan mencuci tangan sebelum makan dan menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.

"Dari segi makanan juga, kita kalau makan daging, harus yang benar-benar masak. Kebanyakan kita makan daging yang belum masak seutuhnya, makan telur mentah juga. Karena virus Corona dari hewan. Hewan yang kita makan takutnya ada virus itu," ujar Maisel.

Hingga saat ini, belum ditemukan ada kasus masuknya virus Corona ke Indonesia. Namun, pihak Dinkes Pekanbaru tetap mewaspadai peredarannya karena obat untuk penyembuhannya sendiri belum ada.

Hingga Senin (27/1/2020) pagi, jumlah korban tewas akibat virus corona jenis baru (2019-nCoV) ini telah mencapai 80 orang. Sementara itu, ada 51 orang yang dipulangkan dari rumah sakit dan 5.794 orang lainnya berstatus terduga kena infeksi.

“Kami terus koordinasi dengan instansi lainnya, seperti KKP [Kantor Kesehatan Pelabuhan] untuk mendeteksi virus itu," imbuh Maisel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini