Kintamani Chinese Festival Ditunda

Bisnis.com,27 Jan 2020, 20:25 WIB
Penulis: Busrah Ardans
Wisatawan mancanegara saat berdatangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai./Bisnis-Busrah Ardans

Bisnis.com, DENPASAR - Kintamani Chinese Festival sebuah acara festival yang mempertontonkan parade akulturasi budaya China dan Bali yang rencananya digelar Pemprov Bali di Objek wisata Penelokan, Kintamani resmi ditunda.

Sedianya acara dipertunjukkan 8 Februari mendatang dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan dikarenakan merebaknya virus corona di China sekaligus langkah antisipasi Pemprov Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan penundaan belum ditetapkan sampai kapan, hanya saja pihaknya berkomitmen menyelenggarakan festival tersebut pada tahun ini.

"Iya, karena soal adanya virus Corona maka kami tunda dulu. Sebagai empati, akan tetap kami laksanakan tapi masih nunggu situasi memungkinkan. Sampai kapan? Belum tau. Kalau pengalaman SARS itu sekitar tiga bulan, mudah-mudahan terwujud," ujarnya saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Disinggung bakal ada penurunan Wisman Tiongkok dia juga memastikan hal tersebut.

"Pastilah ada penurunan, karena kan ada travel warning dari negaranya. Tapi di Bali, tadi kita juga bahas pemberitaan yang tidak sesuai fakta, biar tidak berpengaruh ke wisatawan lain," kata dia.

Sebelumnya, Astawa mengaku Pemprov Bali telah bersiap menyambut kedatangan wisatawan Tiongkok dengan sebuah Festival di Kintamani, Bangli. Festival dimaksud mendatangkan turis Tiongkok ke Kintamani bekerjasama dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).

Acara itu ialah sarana promosi, apalagi, Kintamani dikenal memiliki hubungan khusus secara akulturasi budaya antara masyarakat Bali dengan Tiongkok lewat cerita perkawinan Raja Jaya Pangus dengan permaisurinya Kang Cing Wie. Cerita tersebut didukung dengan adanya sejumlah peninggalan sejarah yang bisa membuktikan adanya akulturasi budaya itu.

Di sisi lain, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho mengatakan, potensi penurunan kunjungan wisman Tiongkok harus ditutupi dengan digenjotnya Wisman lainnya seperti India, Eropa.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Herry A.Y. Sikado mengatakan di 2018 lalu jumlah wisatawan China yang dayani berjumlah 1.380.687 jiwa, sementara di 2019 terdapat 1.230.133 wisatawan China yang datang ke Bali melalui bandar udara turun sebesar 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini