Virus Corona, Warga yang Datang dari Wuhan Diminta Mengasingkan Diri

Bisnis.com,28 Jan 2020, 12:33 WIB
Penulis: Newswire
Petugas medis mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu tubuh penumpang mobil di sebuah pos pemeriksaan di luar Kota Yueyang, Provinsi Hunan, dekat perbatasan dengan Provinsi Hubei yang sedang diisolasi setelah wabah virus corona baru, China, 28 Januari 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Biro Imigrasi Filipina untuk sementara menghentikan pemberian visa on arrival (visa kunjungan saat kedatangan) bagi warga negara China guna memastikan negara itu bebas dari virus corona baru, kata kepala badan tersebut, Selasa (28/1/2020).

"Kami mengambil langkah proaktif ini untuk memperlambat perjalanan, dan mungkin membantu mencegah 2019-nCov masuk ke sini," kata Jamie Morente, komisioner Biro Imigrasi, dalam pernyataan.

Wabah virus corona yang mulai muncul pada Desember di pusat Kota Wuhan, China, telah menulari lebih dari 4.000 orang di China dan mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal.

Kasus orang terkena virus corona juga ditemukan di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal dan Amerika Serikat.

Di Inggris, setiap warga yang kembali dari Wuhan, China, selama dua pekan terakhir harus mengasingkan diri dan tetap berada di dalam rumah, kata Menteri Kesehatan Matt Hancock, Senin (27/1/2020).

Permintaan itu dinyatakan terkait kekhawatiran soal gejala penularan virus corona.  

Hingga 14.00GMT Senin (27/1/2020), Inggris telah melakukan pemeriksaan terhadap 73 orang dari virus corona Wuhan, namun pihaknya tidak mendapati kasus terkonfirmasi penyakit tersebut.

"Kami ... meminta siapa saja di Inggris yang baru kembali dari Wuhan dalam 14 hari terakhir agar mengasingkan diri, tetap berada di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain," kata Hancock.

Dia mengimbau mereka supaya menghubungi Dinas Kesehatan Nasional melalui telepon.

"Pejabat Kesehatan Masyarakat Inggris terus melacak orang-orang yang baru tiba dari Wuhan di Inggris. Setelah memisahkan mereka, yang kami ketahui sejak meninggalkan negara tersebut, terdapat 1.460 orang yang masih kami lacak."


 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini