Bisnis.com, JAKARTA — Pada 2 bulan terakhir persoalan yang terjadi di tubuh perusahaan-perusahaan asuransi pelat merah datang bertubi-tubi. Pangkal persoalannya adalah pengelolaan investasi Asabri dan Jiwasraya yang terlalu berisiko demi menutup defisit masa lalu.
Pada saat bersamaan, pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan terkesan lemah akibat ketiadaan payung hukum terhadap industri keuangan non bank.
Peliknya masalah PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri menuntut pemerintah, otoritas, dan manajemen perseroan untuk segera mendapatkan solusi terbaik agar tidak merugikan peserta.