2020, CIMB Niaga Bidik Pertumbuhan Pendapatan Komisi 12,5 Persen

Bisnis.com,30 Jan 2020, 19:29 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan komisi atau fee based income sebesar 12,5 persen pada tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah dua produk baru perseroan.

CIMB Niaga baru saja merilis produk anyarnya, yaitu virtual card number (VCN) dan aplikasi mobile banking BizChannel@CIMB Mobile.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan porsi fee based income (FBI) dari total operating income pada tahun lalu adalah sebesar 25 persen sampai 30 persen.

Menurutnya, VCN dan BizChannel@CIMB Mobile akan mendukung pendapatan perseroan karena memberikan one stop solution untuk seluruh kebutuhan finansial nasabah, sehingga kegiatan transaksi dapat meningkat.

Meskipun menargetkan pertumbuhan pendapatan dari transaksi tersebut, dia menyebutkan biaya yang dikeluarkan nasabah dari kedua produk yang baru diluncurkan tersebut tidak terlalu besar.

"Fee ini kami tidak charge mahal-mahal juga kan, jadi it's not the base, tetapi fee [fee base income]-nya sih oke," katanya, Kamis (30/1/2020).

Menurutnya, selain dari fee base income, perseroan juga mengharapkan peningkatan pendapatan dari dana murah (current account and saving account/CASA). Saat ini rasio CASA CIMB Niaga terhadap himpunan dana pihak ketiga adalah sebesar 55 persen.

CIMB Niaga, lanjut Tigor, akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Inovasi lainnya yakni dari ritel untuk memudahkan nasabah bertransaksi dari semua lending platform.

"Kami menargetkan CASA di atas 55 persen. Memang 55 persen bukan angka mudah untuk dipertahankan, tetapi kami akan terus lakukan inovasi," katanya.

Menurutnya, dana murah CIMB Niaga terus menunjukkan kenaikan. Sekitar tiga hingga empat tahun lalu, porsi CASA berada di kisaran 40 persen. Porsi dana murah kemudian terus mengalami peningkatan hingga naik ke 55 persen seperti tahun lalu.

Perseroan mengharapkan porsi dana murah tersebut tidak hanya stabil, tetapi perlahan-lahan mengalami kenaikan. Adapun. kenaikan porsi dana murah diharapkan berasal dari produk inovasi yang memudahkan orang bertransaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini