Bisnis.com, JAKARTA — Ribut-ribut pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI mewarnai media massa sejak akhir Desember 2019. Helmy beserta direksi lain dan Dewan Pengawas stasiun televisi itu bahkan sudah dipanggil oleh DPR untuk menjelaskan duduk perkaranya.
Pembelian hak siar tayangan Liga Inggris menjadi salah satu alasan Dewan Pengawas (Dewas) memberhentikan Helmy.
Selain dinilai tidak sesuai jati diri bangsa, Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat Thamrin menilai pembelian hak siar itu berpotensi menjadi beban utang bagi TVRI dengan nilai lebih dari Rp61 miliar. Bahkan, dia berpendapat TVRI berpeluang mengalami krisis keuangan seperti kondisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini.