Agen Perjalanan Singapura Batalkan Semua Tur Wisata ke China

Bisnis.com,31 Jan 2020, 07:01 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Semua agen perjalanan di Singapura melakukan pembatalan pemesanan liburan untuk tujuan China karena virus Corona terus menyebar sehingga memukul industri pariwisata yang menjadi andalan negara itu.

Dinasti Travel mengatakan sekitar 200 pelancong yang telah melakukan pemesanan untuk mengunjungi China pada bulan Februari dan Maret, telah membatalkan atau menunda perjalanan mereka.

"Orang-orang khawatir," kata direktur hubungan masyarakat dan komunikasi Alicia Seah. Dia menambahkan bahwa pembatalan terus meningkat seiring kian tingginya angka kematian akibat virus itu. 
Warga Singapura juga diberi kesempatan cuti 14 hari bagi mereka yang bekerja di sektor-sektor tertentu setelah kembali dari Cina. 

"Pada saat ini, kami bekerja sama dengan hotel dan maskapai penerbangan untuk solusi damai bagi pelanggan kami," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (31/1). 

Untuk biro perjalanan EU Holidays, semua tur ke China mulai dari 26 Januari hingga akhir Maret telah dibatalkan di tengah meningkatnya kekhawatiran di antara para pelanggannya. Mayoritas dari mereka yang terkena dampak sejauh ini memilih untuk mengubah tur atau menunda perjalanan mereka ke China, kata juru bicara itu.

Untuk tur menuju China yang berangkat pada bulan April, EU Holidays menyatakan pihaknya terus menilai situasi dan akan segera memberikan laporan terbaru yang relevan.

Demikian juga Chan Brothers Travel yang menyatakan pihaknya "menangguhkan perjalanan wisiata ke China secara progresif dengan keberangkatan sampai 29 Februari 2020 untuk saat ini.

Di dalam negeri China, juga diberlakukan larangan bepergian akhir pekan oleh otoritas Cina dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran virus mirip flu itu.

Juru bicara dari National Association of Travel Agents Singapore (NATAS) mengatakan: "Saat ini, ada pembatalan penuh tur masuk dari pasar China."
Pemesanan perjalanannya dari China untuk bulan Februari "telah dibatalkan", kata Seah. “Kami sekarang khawatir tentang perjalanan baik masuk maupun keluar dan di dalam negara China.

"Seperti yang Anda tahu, pasar wisata inbound terbesar untuk Singapura adalah China, terhitung sekitar 18 persen sehingga industri ini sebenarnya cukup bergantung pada wisatawan China," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini