Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. memperkirakan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) pada tahun ini belum bisa terkerek.
Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengakui pertumbuhan penyaluran KKB pada tahun tikus logam masih akan rendah karena menyesuaikan dengan kinerja pasar otomotif.
"Pasaran mobil sedang lesu, industrinya tidak berkembang jadi KKB ikut lesu juga. [Proyeksi tahun ini] masih lesu," katanya kepada Bisnis, Jumat (31/1/2020).
Data terakhir hingga September 2019, penyaluran KKB BCA tercatat senilai Rp47,8 triliun atau turun 2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy). Adapun KKB kendaraan roda empat BCA tumbuh relatif stabil sebesar 0,8 persen yoy.
Sementara itu, berdasarkan data presentasi keuangan perseroan, penyaluran KKB untuk kendaraan roda dua anjlok dengan pertumbuhan minus 36,1 persen pada September 2019 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy). BCA juga mencatat untuk new booking KKB pada periode yang sama mencapai Rp23,5 triliun.
Hera F. Haryn, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank Central Asia, mengatakan perlambatan pertumbuhan KKB sejalan dengan kinerja industri otomotif dan industri pembiayaan yang tumbuh relatif moderat. Hal itu tercermin dari jumlah penjualan unit mobil baru di Indonesia yang turun 12 persen yoy.
Menurutnya, perseroan akan terus mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. BCA juga akan menyelenggarakan beragam promosi menarik.
Misalnya, pada tahun lalu dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah, BCA rutin menggelar BCA Expo dengan mengusung konsep one stop shopping yang menghadirkan sejumlah promo produk BCA dan anak perusahaan.
"Nasabah dapat menemukan berbagai booth dealer mobil, motor, properti, dan berbagai produk-produk ritel menarik lainnya. Meskipun demikian BCA senantiasa mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit kepada nasabah yang memiliki rekam jejak baik serta prospek bisnis potensial," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel