Gandeng Facebook, Bali Towerindo Sediakan Ribuan Titik Wi-Fi di Jakarta

Bisnis.com,01 Feb 2020, 10:40 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Ilustrasi. Teknisi melakukan perawatan jaringan di salah satu menara BTS./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara terintegrasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk. bekerja sama dengan Facebook dalam penyediaan platform Xxpress Wi-Fi di ribuan titik hotspot di Jakarta.

Emiten berkode saham BALI itu akan menggunakan platform Express Wi-Fi dari Facebook untuk membangun, menjalankan, serta meningkatkan operasional Wi-Fi yang telah tersedia di Jakarta secara berkelanjutan.

“Dengan kolaborasi ini kami dapat terus berinovasi yang didukung oleh infrastruktur kelas operator sehingga pelanggan kami dapat mengakses internet lebih cepat dengan harga yang terjangkau,” kata Felix Wira Putera, GM Sales & Marketing Bali Fiber dalam keterangan resmi Sabtu (1/1/2020).

BALI akan menggunakan platform Express Wi-Fi untuk memperkuat serta mendukung titik hotspot Wi-Fi yang saat ini tersedia di lebih dari 100 bangunan komersial dan 3.000 unit menara telekomunikasi microcell di wilayah Jabodetabek dan Bali.

Selain itu, infrastruktur BaliTower yang sudah tersedia saat ini akan mengakomodasi layanan, serta koneksi langsung bagi pelanggan Express Wi-Fi. Lebih lanjut, kemitraan ini juga membantu BaliTower untuk terus memperluas cakupan layanan ke seluruh Indonesia.

Karan Khara, Director Mobile Partnerships Facebook mengatakan express Wi-Fi merupakan bagian dari upaya untuk memberikan koneksi internet yang lebih cepat bagi setiap orang.

“Kami senang bisa bermitra dengan BALI guna menyediakan akses internet berkualitas tinggi dan terjangkau yang akan membuka kesempatan untuk berbagi pengetahuan, serta memperkuat komunitas di Indonesia,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, Analis Reliance Securities Anissa Septiwijaya mengatakan kinerja BALI tahun ini berpotensi positif didorong oleh permintaan menara yang masih tumbuh akibat ekspansi operator seluler. Pasalnya, BALI menargetkan dapat menambah 300-500 menara di tahun ini.

“Tapi beban bunga perusahaan yang tinggi dapat menekan kinerja laba perusahaan. Selanjutnya juga meski kinerja positif namun pergerakan saham BALI kurang menarik karena volume perdagangan yang kecil,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini