Tegas! Pemerintah Tutup Akses Masuk dan Menuju China

Bisnis.com,02 Feb 2020, 17:06 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Menteri Luar Negeri Retno R Marsudi (tengah) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan pejemputan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2/2020)./ ANTARA - Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akhirnya menutup akses dari dan ke China dampak kian merebaknya virus Corona. Pendatang dari negara tersebut untuk sementara tidak diperbolehkan masuk dan transit di Indonesia. Hal ini berlaku bagi siapapun yang telah berada di China selama 14 hari.

Langkah Indonesia ini mengikuti beberapa negara yang telah lebih dulu memberlakukan larangan masuk bagi warga China untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura.

Selanjutnya penerbangan langsung dari dan menuju ke sana akan mulai ditutup sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

"Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Minggu (2/2/2020).

Hal tersebut dia sampaikan usai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Hasil rapat itu juga memutuskan untuk memberhentikan sementara pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara China yang bertempat tinggal di mainland China.

Pemerintah belum memberikan batas waktu penutupan akses tersebut. Hal ini seiring dengan wabah virus Corona yang telah menelan korban jiwa lebih dari 300 orang.

Seperti diketahui, provinis Hubei, China menjadi pusat penyebaran virus Corona. Sebanyak 90% korban jiwa secara global berasar dari wilayah tersebut.

Pemerintah telah melakukan evakuasi 243 orang WNI dari provinsi tersebut. Selanjutnya mereka akan menjalani masa observasi selama14 hari di Natuna. Sebanyak 42 tim penjemput juga akan melalui masa observasi di tempat yang sama.

Retno Marsudi juga mengatakan bahwa pemerintah akan membuka kantor di Natuna. "Dan juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," ujar Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini