Banjir Underpass Kemayoran, Sistem Drainase Perlu Ditinjau Ulang

Bisnis.com,02 Feb 2020, 20:19 WIB
Penulis: Agne Yasa
Selang air memompa banjir yang menutup Underpass Kemayoran, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Banjir di kawasan tersebut diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dan drainase yang buruk. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Bisnis.com, JAKARTA — Jalan lintas bawah (underpass) Kemayoran, Jakarta kembali terendam banjir akibat hujan yang melanda kawasan ibu kota sejak pagi tadi.   
 
Kementerian PUPR mengungkapkan penyebab terjadinya banjir yang melanda underpass Kemayoran terjadi karena intensitas hujan dan muka air laut yang naik.  
 
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan muka air laut yang naik membuat drainase yang seharusnya ke luar ke Sungai Sentiong namun justru kembali karena muka air pasang. 
 
"[Selain itu] kapasitas saluran drainase sudah perlu di-review kembali karena sejak dibangun tahun 1988 oleh Kawasan Kemayoran itu tidak pernah di-review, padahal dulu itu kan untuk kawasan airport," kata Jarot melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Minggu (2/2/2020). 
 
Lebih lanjut, ujarnya, dari sebelumnya kawasan bandara, saat ini sudah mengalami perubahan-perubahan, seperti adanya bangunan baru dan lainnya. Hal ini, menyebabkan adanya perubahan penutupan lahan yang berpengaruh pada buangan atau sistem drainase. 
 
"Itu menyebabkan kapasitas drainase tidak mencukupi. Intinya perlu di-review sistem drainasenya," katanya. 
 
Sejumlah anak bermain saat banjir menutup terowongan di jalan Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara-Galih Pradipta 
Selain itu, Kementerian PUPR juga sudah merencanakan untuk membangun pompa Sentiong dalam dua tahun ke depan. Pompa ini memiliki kemampuan 50 meter kubik per detik. Dimana saat ini, sedang dalam proses tender. 
 
"Mulai tahun ini, selama dua tahun ke depan, [rencananya bangun] pintu dan pompa Sentiong sehingga sistemnya nanti akan disedot agar pasang tidak sampai ke daerah Kemayoran, sehingga air drainase bisa keluar," katanya. 
 
Jarot menekankan pihaknya berupaya membantu menanggulangi kondisi banjir tersebut bersama-sama pihak lain yang terkait. 
 
"Kami membantu saja karena prihatin, ini untuk masyarakat, kami tidak melihat bahwa ini kewenangan siapa, tetapi kami melihat sesuai arahan Menteri PUPR, bahwa ada banjir itu kan yang dirugikan masyarakat. Di situ Kementerian PUPR turun, dan tidak hanya PUPR, di situ ada PP Kemayoran, Damkar, SDA Provinsi, Jasa Marga, dan lainnya," jelasnya.  
 
Rencananya, pihaknya juga akan mendiskusikan solusi terbaik untuk penanganan banjir di underpass Kemayoran ini dengan semua pemangku kepentingan. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini