Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah menyiapkan skema imbal hasil menarik untuk nasabah komersil.
Direktur Bisnis SME & Komersial PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan tren penurunan suku bunga acuan terus terjadi seiring langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Untuk merespon pasar dan memenangkan persaingan, BNI Syariah juga telah menurunkan imbal hasil pembiayaan kepada debitur.
"Dari sisi akad, tingkat imbal hasil yang mengalami penurunan signifikan di 2019 yakni pembiayaan dengan akad mudharabah yang turun sekitar 150 basis poin, kemudian pembiayaan dengan akad murabahah turun sekitar 40 basis poin," katanya kepada Bisnis, Minggu (2/2/2019). Di samping itu, selama tahun 2019, perseroan secara selektif juga menawarkan imbal hasil satu digit di kisaran 9%. Nasabah yang mendapatkan bunga spesial ini berasal dari debitur komersial.
Akibatnya, imbal hasil rata-rata BNI Syariah turun menjadi 11,2 persen pada 2019 dari sebelumnya 11,8 persen tahun sebelumnya.
Dhias mengatakan, strategi yang diterapkan pada 2020 yakni menjaga tingkat imbal hasil guna mengejar profitabilitas sesuai rencana kerja. Meski begitu perseroan akan selalu mencermati pergerakan suku bunga acuan, serta kebijakan kompetitor.
"BNI Syariah sendiri akan menawarkan imbal hasil yang lebih kompetitif dengan target sektor, segmen, ataupun nasabah yang memiliki usaha yang bagus dan risiko rendah," jelas Dhias. Secara industri, Otoritas Jasa Keuangan mencatat ekuivalen tingkat imbal hasil pembiayaan perbankan syariah terus mengalami penurunan. Pada Oktober 2019, ekuivalen tingkat imbal hasil pembiayaan perbankan syariah tercatat sebesar 10,2 persen, turun 51 bps jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel