Kredit Agrisbisnis BNI Tumbuh 14,9% di 2019 Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengoptimalkan bisnis rantai pasok sektor agribisnis untuk memacu jumlah kredit.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan kredit yang disalurkan perseroan ke sektor agribisnis pada 2019 tercatat mencapai Rp55,7 triliun. Jumlah ini tumbuh 14,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Di tahun 2020, kami optimis sektor agrisbisnis ini tetap tumbuh seiring besarnya kebutuhan pasar," kata Herry, Jumat (31/1/2020).
Herry menyatakan, peningkatan bisnis kredit sektor ini juga tinggi seiring dengan program pemerintah yang mendorong perkembangan sektor pertanian. Terutama kepada pemain utama di industri pertanian dan perkebunan.
"Pertumbuhan kredit ini tentunya didukung oleh strategi BNI dengan mengoptimalkan jaringan supply chain sektor perkebunan dan pertanian," katanya.
Kontribusi kredit agribisnis BNI tercatat sebesar 10,7 persen dari total penyaluran kredit tahun lalu sebesar Rp522,8 triliun. Di samping mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi, perseroan juga mencatat kualitas kredit di level yang sehat. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) agribisnis berada pada level 0,3 persen.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit ke sektor agribisnis tercatat tumbuh melambat, yaitu sebesar Rp370,33 trilun per November 2019 atau hanya meningkat 4,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara sejak 2016, pertumbuhan kredit agribisnis tercatat stabil di kisaran 11 persen. Pada 2018 misalnya, kredit agribisnis yang disalurkan perbankan sebesar Rp354,88 triliun atau tumbuh 11,82 persen secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel