Mengapa Terowongan Kemayoran Kerap Terendam Banjir?

Bisnis.com,03 Feb 2020, 08:02 WIB
Penulis: JIBI
Sejumlah anak bermain saat banjir menutup terowongan di jalan Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Banjir di kawasan tersebut diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dan drainase yang buruk./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Terowongan atau underpass Kemayoran kembali tenggelam dilanda banjir Minggu (2/2/2020). Hingga malam, petugas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta terus berusaha mengeringkan underpass di depan Gandhi School tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sampai besok kering," kata Kepala Sektor 6 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Orang Kecamatan Kemayoran, Mulandono, MInggu (2/2/2020).

Underpass Kemayoran sebelumnya juga tenggelam saat hujan deras melanda Jakarta pada Jumat, 24 Januari 2020. Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat Suparjo mengatakan bahwa lokasi itu menjadi langganan banjir setiap tahun.

Banjir dua pekan lalu itu lebih parah dari kemarin. Hari ini jika tak ada hujan lagi, petugas memperkirakan banjir bisa surut.

Direktur Sungai Dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, mengatakan sistem drainase kawasan Kemayoran, belum pernah dievaluasi setelah kawasan itu berubah fungsi dari bandara menjadi permukiman dan gedung perkantoran.

"Sejak dulu kan fungsinya Kemayoran ini untuk airport dan belum pernah di-review sistem drainasenya," kata Jarot saat meninjau banjir di Underpass Kemayoran, kemarin.

Kawasan Underpass Kemayoran merupakan wilayah yang menjadi kewenangan Kementerian Sekretariat Negara.

Jarot mengatakan kementerian telah mengumpulkan data penyebab banjir di underpass tersebut. Pada Senin (3/2/2020), kementerian bersama sejumlah instansi termasuk Pemerintah Provinsi DKI bakal mendiskusikan penanggulangan banjir di kawasan itu

Menurut dia, sejak Bandara Kemayoran ditutup pada tahun 1985, pemerintah belum menyentuh kawasan yang telah berubah fungsi tersebut. Pada tahap awal, kata dia, pemerintah bakal mengangkat sedimentasi di drainase yang berada di kawasan itu.

Langkah selanjutnya, baru pemerintah mengevaluasi sistem drainase di lokasi itu.

"Dulu di sini masih landasan pacu. Kanan-kiri dulu, mungkin masih kawasan hijau," ujarnya.

"Sekarang sudah dipakai untuk peruntukan lain."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini