Bursa Saham China Dibuka Naik, Intervensi Bank Sentral Berhasil?

Bisnis.com,05 Feb 2020, 09:23 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg

Bisnis.com, BEIJING – Berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap wabah virus corona membuat saham-saham di China dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu (5/2/2020) pagi. Gairah pasar modal juga naik setelah bank sentral melakukan intervensi.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 0,33 persen, dibuka pada 2.792,37 poin, dan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China, dibuka 0,69 persen lebih tinggi ke posisi 10.159,55 poin.

Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) menyuntikkan total 1,7 triliun yuan (US$242,74 miliar) melalui operasi pasar terbuka pada Senin (3/2) dan Selasa (4/2), ketika bank sentral mengatakan berusaha untuk menstabilkan ekspektasi pasar keuangan dan mengembalikan kepercayaan pasar.

Stimulus tersebut mendorong sentimen investor bahkan ketika dampak virus corona dari China diperkirakan akan memberikan pukulan jangka pendek dan tajam bagi aktivitas ekonomi China dan global pada kuartal pertama.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, naik 1,40 persen menjadi dibuka pada 1.908,97 poin.

Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa (4/2), setelah bank sentral berjanji menstabilkan pasar, bangkit kembali dari kerugian akibat virus corona yang menghapus hampir US$400 miliar nilai pasar Shanghai di sesi sebelumnya.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 1,34 persen menjadi ditutup di 2.783,29 poin, kenaikan harian terbesar sejak 13 Desember 2019, dengan sekitar 36,40 miliar saham diperdagangkan – tertinggi sejak 10 April 2019.

Sementara itu, indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir 3,17 persen lebih tinggi pada 10.089,67 poin dan indeks komposit ChiNext menguat 4,84 persen menjadi ditutup pada 1.882,69 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini