Penyeberangan Indonesia-Malaysia Bisa Beroperasi Akhir 2020

Bisnis.com,06 Feb 2020, 19:59 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Sebuah Kapal Motor Penumpang (KMP) bermuatan kendaraan bermotor dan penumpang menyeberangi Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/5/2019). PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Pontianak memberlakukan sistem pembayaran nontunai untuk pembelian tiket penyeberangan KMP guna mempermudah transaksi serta mendukung program Gerakan Nasional Nontunai yang dicanangkan pemerintah./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menargetkan penyeberangan internasional Dumai, Riau dan Malaka, Malaysia dapat beroperasi pada Desember 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan untuk lintas Dumai-Malaka masing-masing pihak tengah membenahi dan menyempurnakan tahap kesiapan infrastruktur di pelabuhan.

"Direncanakan akan bisa beroperasi pada Desember 2020. Malaka-Dumai sudah lama pemerintah Indonesia dan Malaysia memiliki perjanjian," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/2/2020).

Lebih lanjut, dia mengaku sudah melakukan survei terhadap lintasan tersebut dan operator penyeberangan yang sudah siap melayani lintas tersebut sudah ada yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Kesiapan ASDP sebagai operator tersebut terangnya belum didukung dari sisi daratnya, yakni terminal penyeberangan yang masih perlu perbaikan dan penataan.

Dermaga yang sudah siap digunakan yakni Dermaga Sri Junjungan, Kota Dumai, Riau yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Riau. Padahal, sebelumnya dermaga yang rencananya digunakan adalah milik Pelindo I.

"Sisi darat harus diperbaiki, perbaiki terminalnya, ruang tunggunya, sisi airnya sudah siap. Itu satu kesatuan kita usdah pernah uji coba ke sana, kalau Dumai-Malaka kalau dipaksakan sudah siap, tapi terminalnya belum bagus," urainya.

Dia mengakui pihak Malaysia pun kurang kurang cepat dalam melakukan pembenahan pelabuhan di Malaka. Saat melakukan survei ke sana, ujarnya, dermaga dan terminalya terlihat belum siap sehingga tidak mungkin dipaksakan.

"Saya mempercepat persiapan dari sisi Indonesia. Dermaga Sri Junjunan, saya tinjau untuk itu," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini