Jateng Dorong Optimalisasi Penyerapan Dana Desa

Bisnis.com,07 Feb 2020, 13:36 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Seorang petani mengecek tanaman labu siam di Sruni, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (6/2/2020). Labu siam tersebut ini dijual dengan harga Rp.3000 per kilogram./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta kabupaten/kota untuk mendorong penyerapan 2 persen dana desa yang belum terserap.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Sarwa Pramana menyebutkan bahwa saat ini 98 persen dana desa telah terserap dan sudah bisa dirasakan dampaknya di hampir seluruh Desa di Jawa Tengah.

“Mudah-mudahan lima tahun ke depan seluruh desa di Jawa Tengah sudah menjadi desa. Seluruh warga desa menjadi sejahtera dan tidak ada lagi permintaan untuk bantuan RTLH,” kata Sarwa dikutip Bisnis, Jumat (7/2/2020).

Sarwa mengapresiasi walaupun dengan SDM yang terbatas, banyak desa yang mampu mengelola Dana Desa yang jumlahnya tidak sedikit, yaitu lebih dari Rp1 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemprov Jateng Sugeng Riyanto mengatakan, bantuan Dana Desa untuk Jawa Tengah tahun 2020 sebesar Rp8,2 triliun dan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp1,1 triliun.

"Dengan dana sebesar Rp9,3 triliun dari Dana Desa dan bantuan keuangan Provinsi, diharapkan para eksekutor atau para Kepala Desa melaksanakan serta membelanjakan Dana Desa dan bantuan keuangan taat dan tertib aturan,” jelasnya.

Adapun persentase dana desa saat ini sudah berubah yang dulunya 20 persen, 40 persen, dan 40 persen kini berubah menjadi 40 persen, 40 persen, dan 20 persen. Hal ini dimaksudkan pada periode pertama diharapkan langsung berdampak positif pada penggunaan Dana Desa dan bantuan keuangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini