Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT Bank Artos Indonesia Tbk. menerbitkan 15 miliar saham baru melalui mekanisme rights issue menimbulkan sejumlah pertanyaan. Apalagi, setelah harga saham perseroan mengalami lonjakan sejak pertengahan tahun lalu.
Saham emiten berkode ARTO ini melonjak drastis sejak Agustus 2019, saat rencana akuisisi oleh bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Walujo terendus pasar. Keduanya berencana menjadikan ARTO sebagai bank digital.
Pasar tidak peduli lagi harga ARTO masih wajar atau tidak. Ditambah beredarnya isu ARTO akan menjadi Bank Gojek, spekulan makin agresif lagi mengerek saham ARTO, meskipun tahu bahwa ARTO masih rugi dan Patrick Walujo pun membantah rumor tersebut.