Pollux Properti Belum Rencanakan Tambah Cadangan Lahan

Bisnis.com,08 Feb 2020, 22:54 WIB
Penulis: Ilham Budhiman
Pekerja PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE) menyelesaikan pembangunan gedung World Capital Tower (WCT) setinggi 54 lantai milik Pollux Properties Group, di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (13/9)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) belum akan menambah cadangan lahan (landbank) pada tahun ini.

Director of Sales & Marketing Pollux Maikel Tanuwidjaja mengatakan perseroan akan lebih dulu fokus pada penyelesaian 7 proyek yang tengah dikembangkan saat ini. 

"Kalau penambahan lahan kita lihat [nanti], kalau lokasi bagus mungkin kita akan coba," ujar Maikel pada Bisnis, Jumat (7/2020).

Adapun ketujuh proyek Pollux Properti yang dimaksud Maikel adalah perkantoran World Capital Tower (WCT) di Mega Kuningan Jakarta, Superblock Meisterstadt di Batam, dan Condotel Amarsvati di Lombok.

Kemudian, Chadstone di Cikarang, Pollux Technopolis di Karawang, Gangnam District di Bekasi serta proyek terbaru apartemen Pollux Sky Suites di Mega Kuningan, Jakarta. 

Maikel mengatakan penambahan cadangan lahan ke depan memungkinkan untuk dilakukan jika ada peluang yang menarik bagi perusahaan, di samping lokasi yang strategis.

Perseroan saat ini tercatat memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta seluas 1,3 hektare dan beberapa lokasi lainnya di Jawa Barat seluas 66,1 hektare.

"Tapi masih akan ada [penambahan lahan] ke depan, kesempatan masih ada. Kita lihat, mencoba untuk explore," tuturnya.

Pollux Properti sebelumnya menggandeng PT PP (Persero) Tbk. dalam pembangunan proyek Pollux Technopolis di Karawang dengan nilai kontrak Rp3,5 triliun untuk pembangunan fase pertama berupa dua tower apartemen dan 54 ruko. 

Perusahaan kontruksi pelat merah itu ditunjuk sebagai kontraktor utama pembangunan proyek Pollux Technopolis besutan PT Pollux Lito Karawang yang merupakan perusahaan join venture PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan Lito Group. 

Adapun megaproyek itu akan dibangun ke dalam enam fase meliputi 26 tower, 368 unit ruko dan fasilitas penunjang lainnya. Secara keseluruhan, pengembangan kawasan ditargetkan selesai 10 hingga 15 tahun mendatang dengan nilai investasi Rp50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini