Lonjakan Cadangan Devisa Diharapkan Jadi Bumper Tekanan Eksternal

Bisnis.com,10 Feb 2020, 05:30 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto mengapresiasi kenaikan angka cadangan devisa (cadev) pada Januari 2020 dari US$129,2 miliar menjadi US$131,7 miliar.

"Kalau kita cermati, penyebab kenaikan cadev adalah dari penerbitan global bond [obligasi valas]. Ini cukup bagus, karena berarti investor masih memberi atensi kepada outlook perekonomian Indonesia ke depan," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (9/2/2020).

Meski demikian, ia menilai lonjakan angka cadev akan lebih bagus apabila ditopang kinerja ekspor. Sayangnya, kata dia, hal itu belum bisa terwujud karena hasil ekspor justru dipakai untuk membiayai kebutuhan impor oleh pengusaha.

Ryan mengatakan kenaikan angka cadev sekarang ini bisa menjadi penahan ekonomi dalam negeri di tengah situasi ketidakpastian di dunia.

"Lonjakan cadev harus bisa menjadi bumper untuk menjaga stabilitas rupiah  terhadap berbagai tekanan eksternal, terutama terkait isu penyebaran virus Corona," ungkapnya.

Jika rupiah menguat dan stabil, lanjutnya maka akan mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan ekspansi bisnis.

Apalagi, kinerja sektor manufaktur yg sempat stagnan yang ditandai indeks PMI di bawah 50 dan pertumbuhan industri hanya 3,8 persen pada 2019.

"Kami berharap sektor manufaktur akan meningkat sehingga bisa mendongkrak indeks PMI melampaui level 50 dan pertumbuhan sektor industri mencapai minimal 5 persen di tahun ini," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini