Saham CENT Masih Stagnan

Bisnis.com,10 Feb 2020, 18:11 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) masih belum menanjak sepanjang tahun berjalan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (10/1/2020) saham CENT ditutup terkoreksi 5,56 persen menjadi Rp68. Sepanjang tahun berjalan harga terkoreksi 6,85 persen dari level Rp73 pada perdagangan 30 Desember 2019.

Pada tahun ini, saham CENT mencapai level tertingginya di level Rp84 pada 3 Januari 2020, dan level terendah Rp66 pada 30 Januari 2020.

Sebelumnya, Centratama Telekomunikasi Indonesia mengumumkan akan menjadi pengelola infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di Kawasan Superblok Transpark Bintaro.

Sekretaris Perusahaan Centratama Telekomunikasi Indonesia Wiwik Septriandewi mengatakan perseroan akan menjalankan unit bisnis tersebut melalui anak usaha PT MAC Sarana Djaya.

Menurutnya, CENT ditunjuk untuk menyediakan dan mengelola infrastruktur untuk kawasan tersebut yang berupa in-building distributed Antenna System (DAS), infrastruktur internet dan wi-fi, koneksi local loop, infrastruktur telepon, serta digital signage and directory.

“Perseroan merupakan pemain berpengalaman dalam penyediaan infrastruktur ICT untuk gedung-gedung yang masif. Dalam satu tahun terakhir ini, Centratama juga ditunjuk sebagai mitra penyedia infrastruktur ICT di beberapa kawasan,” katanya dalam siaran resmi pada Senin (18/11/2019).

Di antaranya adalah Kawasan Terpadu Trans Studio Cibubur yang dibangun di dalam kawasan tersebut terdapat Trans Studio (Theme Park), Trans Studio Mall, Hotel Bintang 4, dan 3 Tower Apartemen Trans Park, serta kawasan Podomoro City (PCDM) di Medan.

Wiwik menambahkan sampai dengan kuartal III/2019, CENT telah mengelola 2.099 menara telekomunikasi dengan rasio tenansi 1,48 kali dan 841 site in-building DAS dengan rasio tenansi 1,90 kali serta membukukan EBITDA konsolidasian 9 bulan pertama sebesar Rp467 miliar.

“Jumlah itu bertumbuh sebesar 14.8% dari tahun sebelumnya.Secara historis, kami pun telah menunjukkan kinerja pertumbuhan yang cepat di sektor penyediaan menara telekomunikasi dengan jumlah tenant yang bertumbuh sebesar 50% CAGR [Compounded Annual Growth Rate] sejak 2013,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini