Penyiapan Lahan Bandara Nagekeo Diminta Dipercepat

Bisnis.com,10 Feb 2020, 13:39 WIB
Penulis: Newswire
Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT)./wikipedia

Bisnis.com, KUPANG - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka mendorong agar proses penyiapan lahan untuk pembangunan Bandara Surabaya II di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores dipercepat pemerintah daerah setempat.

"Kalau pemerintah kabupaten bisa percepat proses lahan dan menyerahkan sertifikat tanah berarti sudah mudah untuk diproses selanjutnya di Kementerian Perhubungan," katanya di Kupang, Senin (10/2/2020).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan rencana pembangunan Bandara Surabaya II di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, oleh Kementerian Perhubungan.

Menurut dia, sertifikasi tanah merupakan langkah awal yang selalu diminta pihak Kementerian Perhubungan ketika suatu daerah membangun infrastruktur perhubungan.

Dia menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, lahan untuk bandara Surabaya II sedang berproses di instansi pertanahan.

"Kami belum dapat informasi terkini apakah di Badan Pertanahan Nasional sudah terbitkan sertifikat atau belum namun kami berharap proses dipercepat," katanya.

Dia menjelaskan, Bandara Surabaya II merupakan salah satu dari dua bandara baru yang akan dibangun Kementerian Perhubungan untuk NTT. Satu bandara lainnya berlokasi di Kabupaten Sabu Raijua.

Menurut dia, proses pengurusan lahan untuk bandara baru di kedua kabupaten tersebut berjalan bersamaan sejak 2019 lalu. Namun untuk Sabu Raijua tampaknya lebih cepat karena sertifikat lahan sudah siap, katanya.

Isyak menambahkan, ketika sertifikat lahan sudah diserahakan menjadi aset pemerintah daerah maka proses pembangunan akan lebih cepat karena anggaran dari Pusat sudah bisa dikucurkan.

"Sekarang Sabu Raijua sudah selesai untuk urusan lahan bandara baru sehingga kami mendorong agar Pemerintah Kabupaten Nagekeo juga bisa bisa menyusul," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini