2020, CIMB Niaga Bidik Pertumbuhan Kredit Dua Digit

Bisnis.com,10 Feb 2020, 15:29 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. optimistis bisa mencetak pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua digit pada 2020.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan mengatakan pada tahun lalu perseroan membukukan kinerja yang baik. Salah satu sektor yang menjadi penopang pertumbuhan kredit adalah segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

"Tahun ini kami harapkan lebih baik lagi [pertumbuhan kredit], harapannya bisa [double digit]. Kuncinya adalah bagaimana kami menjaga kepercayaan nasabah, seperti pada awal tahun ini kami mengadakan expo," katanya kepada Bisnis, Sabtu (8/2/2020).

Menurut Tigor, kondisi ekonomi, khusunya secara global, masih belum stabil. Misalnya saja, isu yang masih bergejolak saat ini yaitu perang dagang, Brexit, serta mewabahnya virus corona.

Meski demikian, Indonesia masih cukup baik karena mampu mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen pada 2019, yang didorong oleh konsumsi dalam negeri, belanja negara, serta ekspor impor.

Dari sisi bisnis pun, Tigor menyampaikan pada tahun ini perseroan akan tetap mendorong penyaluran kredit ke segmen UKM yang menjadi penggerak pertumbuhan kredit perseroan tahun lalu.

Selan itu, sektor konsumer juga masih menjadi andalan bank dengan kode saham BNGA ini, di antaranya produk kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan kredit tanpa agunan (KTA).

"KPR growth-nya cukup baik, tahun lalu 12 persen. Dan kami harapkan bisa lebih lagi tahun ini. Dari kartu kredit dan personal loan juga tumbuhnya juga dobel digit," jelas Tigor.

Di samping segmen UKM dan konsumer, Tigor menyatakan masih mencatat pertumbuhan yang stabil dari segmen korporasi dan komersial. Tahun ini pun, sektor-sektor tersebut diharapkan dapat tumbuh lebih baik.

Adapun, berdasarkan laporan bulanan perseroan (bank only) per Desember 2019, pertumbuhan kredit yang disalurkan perseroan tercatat negatif, yaitu turun 1,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi senilai Rp158,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini