KABAR EMITEN 11 FEBRUARI: Proyek Setrum Terus Dikebut, Penyusutan Beban Kerek Laba EXCL

Bisnis.com,11 Feb 2020, 09:46 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Direktur Teknik PT Tanjung Power Indonesia Kim Sangjong (dari kiri), Komisaris Mustiko Bawono dan Direktur PT Adaro Power Adrian Lembong mendiskusikan perkembangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Kalimantan Selatan, Rabu (13/3/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai diversifikasi emiten batu bara dan kinerja laba PT XL Axiata Tbk. (EXCL), di antaranya, menjadi topik halaman market dan emiten edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (11/2/2020).  

Berikut perincian topiknya:

Proyek Setrum Terus Dikebut. Lima emiten pertambangan batu bara memacu ekspansi bisnis ke sektor kelistrikan sebagai strategi diversifikasi usaha di tengah volatilitas harga thermal coal. Salah satu emiten yang sedang fokus merampungkan proyek setrum ialah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

TINS Gesit Ekspansi. PT Timah Tbk. menyusun rencana ekspansi yang agresif pada 2020. Anggota Holding BUMN Pertambangan itu menyiapkan belanja modal Rp2 triliun untuk mendanai dua proyek smelter.

Jurus Optimalkan Produk Fixed Income. Sejumlah manajer investasi cenderung memilih aset dasar surat utang negara dalam meracik portofolio reksa dana pendapatan tetap dibandingkan dengan obligasi korporasi guna memaksimalkan return investasi.

Minat Investor Bakal Tinggi. Minat investor terhadap sukuk negara yang ditawarkan pemerintah melalui lelang pada Selasa (11/2) diperkirakan tetap tinggi seiring dengan terjaganya pasar obligasi.

Penyusutan Beban Kerek Laba EXCL. Langkah penurunan beban penyusutan mengerek naik laba bersih PT XL Axiata Tbk. sepanjang 2019. Dikutip dari laporan keuangannya, emiten berkode saham EXCL mencatatkan laba bersih sebesar Rp725,86 miliar, membalikkan rugi bersih yang tercatat Rp3,28 triliun pada 2018.

Keyakinan Turun, Konsumer Masih Tangguh. Sektor konsumer yang disebut sebagai sektor defensif terhadap gejolak, menunjukkan tajinya di tengah penurunan indeks keyakinan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini