Bisnis.com, JAKARTA – Layanan wealth management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meraup pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dari bisnis wealth management sebesar Rp400 miliar pada 2019.
Wealth management merupakan jasa perbankan untuk mengelola uang nasabah kaya. Perbankan menyiapkan petugas khusus yang membantu dan mengarahkan pemilik dana baik individu maupun korporasi mengoptimalkan dananya sesuai tujuan dan profil risiko investor.
Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan asset under management (AUM) produk investasi perseroan per Desember 2019 tercatat sebesar Rp65 triliun.
"Total FBI produk wealth management ditargetkan tumbuh 15 persen di tahun 2020. Sedangkan AUM produk investasi ditargetkan dapat tumbuh di kisaran 2 persen hingga 5 persen pada 2020," katanya kepada Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Hery menuturkan pada segmen pengelolaan kekayaan nasabah kaya, perseroan lebih fokus pada pengelolaan portofolio yang ada. Targetnya mendapatkan imbal hasil terbaik. Sedangkan untuk meningkatkan AUM produk investasi, Mandiri menyasar investor ritel melalui penawaran produk reksa dana dan surat berharga perdana melalui kanal digital.
Adapun secara keseluruhan, Bank Mandiri mengelola AUM 55.500 nasabah kaya. Dana yang diletakan oleh nasabah dalam kriteria high net worth individuals (HNWI) mencapai Rp206,8 triliun hingga akhir 2019. Capaian ini naik 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel