Bisnis.com, JAKARTA -- Standard Chartered Bank optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan nasabah prioritas hingga 22 persen pada tahun ini.
Head of Wealth Management Standard Chartered Bank Meru Arumdalu menyampaikan realisasi pertumbuhan dana kelolaan 2019 tidak dapat direalisasikan sesuai target. Peyebabnya terdapat banyak sentimen negatif baik di dalam maupun luar negeri.
"Kami punya strategi yang cukup matang [tahun ini]. Kami targetkan dapat tumbuh sekitar 22 persen ini," katanya dalam Media Gathering Standard Chartered Bank, Selasa (11/2/2020).
Dia menyampaikan perseroan memiliki dua segmen AUM, yakni fluent costumer dan generasi kedua. Kedua segmen ini sama-sama berasal dari kelas atas dengan perbedaan dari sisi generasi.
Adapun, untuk fluent costumer Standard Chartered Bank meluncurkan online mutual funds yang ditujukan untuk mempermudah transaksi penjualan, pembelian, atau switching produk investasi yang mereka inginkan.
Sementara itu, untuk generasi kedua yang mana merupakan penerus fluent, Standard Chartered Bank meluncurkan program smart goal. Program ini ditujukan untuk membantu nasabah prioritas mencapai beberapa target keuangan besar dalam kehidupan dengan fasilitas investasi.
Meru menyebutkan perusahaan tidak mendapat kendala yang berarti untuk mencapai target tersebut. Standard Chartered Bank hanya perlu terus meningkatkan sosialisasi, terutama pada generasi kedua yang berpotensi menjadi pemilik kekayaan terbesar selanjutnya.
Perusahaan juga melihat ekonomi Indonesia tumbuh stabil, yang menjadi modal untuk dapat terus memikat nasabah prioritas mau berinvestasi. "Kami sangat agresif. Pendapatan dari pengelolaan dana ini bahkan ditargetkan naik 30%. Kami optimis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel