Ada Peluang Kenaikan IHSG, Namun Tak Begitu Optimistis

Bisnis.com,12 Feb 2020, 05:59 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa Asia kemarin ditutup menguat di tengah penantian investor terhadap pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) yang naik tipis 0,04 persen atau 2,31 poin ke level 5.954,4, setelah bergerak pada kisaran 5.945,05 – 5.979,57 pada perdagangan Selasa (11/2).

Lanjar Nafi, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk., dalam risetnya menyebut Indeks Hangseng (+1.26%) menguat karena investor menimbang perkembangan terbaru dalam wabah virus corona (COVID-19) dan menunggu putaran baru langkah-langkah stimulus ekonomi oleh China.

Sejak kemarin jumlah korban jiwa dari virus corona telah melewati angka 1.000 orang, dengan lebih dari 42.000 orang terinfeksi. “Sehingga hal ini masih mejadi kekhwatiran bahwa penyebaran virus corona belum mereda,” katanya.

Lanjar mengatakan, secara teknikal meskipun ada penguatan, IHSG ditutup membentuk pola bearish counter attack pada candlestick-nya. Pergerakan menguji moving average 5 hari dengan indikator stochastic dan RSI yang masih terkonsolidasi.

“Peluang penguatan lanjutan pada sesi perdagangan selanjutnya masih terbuka namun tidak begitu optimis dengan support-resistance 5.950-6.060,” katanya soal prediksi IHSG hari ini, Rabu (12/2/2020).

Saham-saham yang masih dapat menjadi fokus investor secara teknikal diantaranya; INKP, TPIA, BBRI, TLKM, PGAS, ADRO, PTBA, UNTR, SCMA, WSKT, ADHI, MIKA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini