Penerimaan Bea Masuk Kalimantan Bagian Timur 'Kebal' Corona

Bisnis.com,12 Feb 2020, 21:45 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah membatasi beberapa hewan hidup masuk dari China ke Indonesia. Upaya tersebut untuk menjaga penyebaran virus corona.
 
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Internal dan Layanan Informasi Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Arief Rahman mengatakan bahwa pembatasan tersebut tidak berpengaruh terhadap penerimaan bea masuk di wilayahnya. 
 
Wilayah Kalbagtim tidak mengimpor barang yang bersifat konsumtif. Buah dan mainan adalah kiriman dari domestik.
 
“Produk-produk itu [kalau impor] selesai di Pulau Jawa. Setelah itu baru dikirim ke Balikpapan [dan sekitarnya],” katanya di Balikpapan, Rabu (12/2/2020).
 
Arief menjelaskan bahwa sekitar 85 persen barang impor dari adalah produk-produk yang menunjang industri. 
 
“Yang masuk adalah alat berat, minyak mentah, dan spare part. Jadi dampak corona di regional tidak terasa,” jelasnya. 
 
Di sisi lain target penerimaan DJBC Kalbagtim pada 2019 tidak sesuai harapan. Dari target total penerimaan yang dikejar sebesar Rp628.883.826.000, hanya terealisasi sebesar Rp606.978.165.590 atau 96,52 persen.
 
Berdasarkan catatan instansi, komoditas impor terbesar dari Kaltim adalah minyak mentah, alat berat, suku cadang alat berat, dan ban.
 
Sementara itu untuk ekspor adalah batu bara, minyak sawit mentah, ikan, kayu semiolahan, dan produk kimia. Dari sisi pajak sendiri, Kaltim memperoleh Rp3.108.374.863.450.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini