Hapus Diskriminasi Usia, Ini Cara Memimpin Multigenerasi

Bisnis.com,12 Feb 2020, 16:19 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Presiden Joko Widodo memperkenalkan tujuh orang staf khusus. - Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA-- Populasi anak mudah terus bertambah, tidak mengherankan jika generasi milenial mulai mewarnai dunia kerja di Indonesia.

Hanya dalam beberapa tahun, generasi tersebut akan mewakili demografis terbesar di semua tempat kerja. Sebagai contoh, kabinet presiden Indonesia yang baru terpilih dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merekrut lebih banyak talenta muda untuk bergabung sebagai manajemen senior mereka.

Dalam penelitian LinkedIn Opportunity Index 2020 menunjukan bahwa usia lebih banyak menjadi hambatan utama bagi generasi tua, dengan proporsi Gen X dan Boomer yang lebih tinggi mengatakan kesulitan dalam mengatasinya, dibandingkan dengan Gen Z dan milenial.

Menariknya, usia bermanifestasi sebagai peluang yang berbeda untuk kelompok umur lainnya. Misalnya, usia adalah tantangan bagi kaum muda dengan pengalaman kerja yang tidak mencukupi (25% dari Gen Z), dan mereka yang tidak memiliki koneksi yang tepat (25% dari generasi Millenial).

“Untuk pertama kalinya, empat generasi bekerjasama. Sudah waktunya bagi perusahaan untuk mengesampingkan diskriminasi terhadap usia di tempat kerja, dan menjadikan tenaga kerja multigenerasi sebagai peluang,” ungkap Olivier Legrand, Managing Director, LinkedIn Asia Pacific Rabu (12/2/2020).

Menurutnya, kesenjangan keterampilan terbesar yang dilihat saat ini adalah keterampilan teknis dan soft-skill. Untuk itu, dia mendorong perusahaan untuk membawa praktik perekrutan yang beragam untuk merekrut karyawan dengan keterampilan yang berbeda.

"Ini juga untuk mempromosikan kolaborasi dan bimbingan dua arah di antara tenaga kerja mereka," katanya.

Dia mengatakan hal tersebut juga yang dilalui oleh perusahaan LinkedIn, dia percaya bahwa tenaga kerja multigenerasi dan keberagaman pekerja dapat menguntungkan perusahaan serta mendorong pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini