2019, Penyaluran Kredit di Sumut Melambat

Bisnis.com,12 Feb 2020, 19:20 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Penyaluran kredit di Sumatra Utara pada 2019 melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Utara Wiwiek Sisto Widayat menyampaikan kinerja kredit di Sumatra Utara tidak begitu baik. Pertumbuhannya terus mengalami penurunan dari 2017 sebesar 10,8%, menjadi 7,9% pada 2018 dan 2,2% pada 2019.

Penyaluran kredit perbankan sepanjang 2019 mencapai Rp226 triliun. Pertumbuhan kredit 2019 ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,9%.

"Kami telah koordinasi dengan OJK supaya pertumbuhan ekonomi di Sumut dapat mendorong pertumbuhan kreditnya," katanya dikutip pada Rabu (12/2/2020).

Perlambatan kredit terjadi pada sektor korporasi maupun perorangan. Kinerja kredit korporasi hanya tumbuh 0,9% pada 2019, lebih rendah dari 2018 sebesar 4,9% dan 2017 sebesar 28,5%.

Meski demikian, kredit investasi korporasi menunjukkan peningkatan di akhir tahun karena perbaikan ekspor dan investasi pada korporasi sawit, karet, dan emas seiring dengan koreksi positif harga internasional serta naiknya permintaan mitra dagang. Kredit investasi yang meningkat di akhir periode menahan perlambatan kredit lebih dalam.

Sementara itu, kredit tumah tangga tumbuh 3,4% pada 2019, lebih rendah dari 2018 sebesar 24,2% dan 2017 sebesar 11,4%. Perlambatan kredit rumah tangga (konsumsi) terutama karena penurunan permintaan kredit multiguna dan KPR.

Lebih lanjut, pihaknya memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun ini akan membaik seiring dengan meredanya tekanan global dan perbaikan ekonomi domestik. Penyaluran kredit diperkirakan masih akan tumbuh single digit.

"Soal ketenagakerjaan menjadi salah satu concern korporasi. Jika nanti UU Omnibus Law bisa diterima oleh korporasi, artinya mereka siap menambah investasi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini