Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank DBS Indonesia mencatat kenaikan transfer valas hingga double digit setelah bertransformasi ke sistem digital.
Vice President, Growth & Portfolio, Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Yusuf Aria mengatakan transfer valuta asing (valas) digibank pertama kali diluncurkan pada Mei 2019. Selama pemantauan secara month to month, pertumbuhan transkasi transfer valas telah mengalami pertumbuhan double digit.
"Sekarang melakukan transfer valas harus ke cabang, submit dokumen semua, butuh Rp300.000 - Rp400.000 supaya dana sampai tujuan, kalau Digibank bisa ke tujuh mata uang di 20 negara secara gratis," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Yusuf menyebutkan transfer valas yang dijalankan perseroan banyak menyasar segmen di Amerika Serikat dan Singapura. Tingginya peminat layanan ini membuat pertumbuhan bisnis perusahaan hingga kuartal IV/2019 melonjak empat kali lipat.
Layanan digital ini juga dilengkapi dengan Digibank obligasi. Layanan ini memungkinkan nasabah melakukan pembelian surat utang pemerintah melalui digital. Layanan tersebut diluncurkan hampir berdekatan dengan digibank transfer valas. Sejak diluncurkan pada kuartal II/2019 hingga kuartal IV/2019, transaksi digibank obligasi telah naik sembilan kali lipat.
DBS Bank, kata Yusuf, terus berinovasi melahirkan layanan yang memudahkan masyarakat. Setidaknya, lebih dari 80 persen nasabah DBS menggunakan layanan digibank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel