Polisi Telisik Dugaan Penimbunan 150 Ton Bawang Putih Karawang

Bisnis.com,13 Feb 2020, 14:33 WIB
Penulis: Newswire

Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian mulai masuk dalam kasus dugaan penimbunan ratusan ton bawang putih di daerah Karawang Timur, Jawa Barat. Hal ini dikemukakan oleh Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga.

Erlangga mengatakan dugaan penimbunan tersebut dilakukan oleh PT Sinar Padang Sejahtera cabang Karawang pada Rabu (12/2.2020). Perusahaan tersebut, kata Erlangga, memang bergerak di sektor impor bawang putih.

"Sisa stok yang sampai dengan saat ini ada 150 ton (bawang putih), itu memang untuk sampai dengan akhir bulan Februari," kata Erlangga saat dihubungi di Bandung, Kamis. Menurutnya pihak kepolisian masih perlu mempelajari penemuan tersebut. Pasalnya, kata dia, jangka waktu untuk distribusi bawang putih tersebut masih memiliki sisa waktu hingga akhir Februari.

"Jadi itu untuk sementara hasil pemantauannya, sementara kita masih menunggu hasil klarifikasi dari pihak PT," kata Erlangga. Perusahaan itu, kata Erlangga, memiliki perizinan yang cukup lengkap. Menurutnya perusahaan itu melakukan distribusi bawang putih ke Jawa Barat dan Lampung.

"Memang untuk PT ini kan memiliki kuota untuk pendistribusian seluruhnya ada sekitar 24 kontainer kali 30 ton lah, sekitar 700 ton sekian. Nanti itu didistribusikan itu untuk jawa barat itu 90 persen, kemudian untuk Lampung 10 persen," katanya.

Harga bawang putih sejak awal Februari cukup melambung. Di Kota Bandung sendiri berdasarkan catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), harga bawang putih melonjak 100 persen dari yang biasanya Rp30 ribu, menjadi sekitar Rp60 ribu.

Kasus ini awalnya ditemukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang tengah melakukan inspeksi mendadak bersama Satgas Pangan Polda Jabar pada Rabu (12/2/2020). Aksi ini dilakukan untuk menyikapi adanya kenaikan dan kelangkaan komoditas bawang putih belakangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini