Sukses Garap Hotel, Zees International Bidik Pasar Ritel

Bisnis.com,16 Feb 2020, 14:24 WIB
Penulis: Bambang Supriyanto
Hartono Hosea (berbaju batik), pemilik hotel dan otomotif, berbincang dengan Sutarjo Osman selaku Managing Director PT Zeesindo International./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kenikmatan tidur di sejumlah hotel bintang lima sering dikiaskan sebagai kenikmatan tidur yang paripurna. Namun tak banyak yang tahu bahwa di balik kenikmatan tidur itu, merek-merek matras bersaing agar dipilih oleh jaringan hotel nasional dan internasional. 

Di antara sejumlah merek matras yang sudah mapan, terselip merek matras buatan dalam Negeri, Zees. Merek ini sudah mendapat tempat di jaringan hotel nasional dan international. Tahun lalu saja, ekspor matrasnya untuk memenuhi kenikmatan tidur tamu hotel mancanegera tembus US$1 juta.

Pada 2019, Zees telah mengekspor matras dan produk-produk lain yang berkaitan dengan tempat tidur, seperti bantal, seprai, duvet, cover, dan mattres protector ke Malaysia, Uni Emirat Arab, Singapura, Maladewa, dan Sri Lanka.

"Nilai ekspor ini belum besar, tapi kami bangga bisa bersaing dengan merek-merek international yang sudah mapan. Dalam 5 tahun ini kami sudah memasok matras dan pernak-perniknya ke 350 hotel di Indonesia dan luar Negeri. Kami juga kerja sama pengan Accor, jadi seperti Accor memberi persetujuan untuk kami suplai ke Hotel mana saja, seperti Mercure, Pullman, Ibis atau Marriot," kata Sutarjo Osman, Managing Director PT Zeesindo International, Minggu (16/2/2020). 

Produk Zees bisa dinikmati di hotel-hotel mentereng seperti J.W. Marriott Jakarta, Sheraton Kuala Lumpur, Sofitel Nusa Dua Bali, dan Priva Living Dubai. PT Zeesindo International didirikan oleh tim yang sudah bergelut di dunia bedding selama 15–20 tahun. Meski begitu, Zees juga bisa dinikmati dengan lebih mudah lantaran harganya yang terjangkau dibandingkan dengan merek lain. 

"Sebenarnya banyak sekali merek di pasaran ini yang sangat tinggi mematok harga. Tapi kami dengan bahan baku yang sama sebenarnya tak perlu terlalu mahal. Kami buat penghematan biaya untuk konsumen, sehingga harga kami yang termurah pun ada yang Rp5,9 jutaan sudah termasuk kasur, dipan dan sandaran. Teknologi kasur juga tak terlalu rumit, jadi tak perlu kami patok harga terlalu tinggi," ujarnya.

Perusahan itu sendiri memfokuskan diri pada matras dan kebutuhan tempat tidurnya untuk hotel. Meski begitu, konsumen dapat membeli produk-produk Zees secara online, dan di beberapa outlet seperti Lotte Shopping Avenue Kuningan, Artia Furniture, dan Star Department Store.

"Memang selama ini fokus kami masih pada B2B. Pasar utama kami adalah hotel atau furnished apartment. Namun, produk kami bisa juga dibeli oleh konsumen individual secara online melalui website kami atau official store kami di Tokopedia, Bibli com, Lazada, Shopee dan lainnya. Di Bali kami juga punya satu toko, sehingga developer atau owner hotel bisa melihat langsung produk kami. Ke depan kami merencanakan memperkuat penjualan retail kami," jelas Sutarjo.

Produk Zees, lanjut Sutarjo, telah dinikmati pasar internasional dan kini ingin dipersembahkan ke konsumen lokal, karena sukses memadukan kualitas dan harga yang bersaing. Kualitas itu didapat dari produsen bahan baku internasional yang telah membuka pabrik di Indonesia, seperti kain rajut dan lateks dari Belgia, lem dari Jerman, dan benang dari Inggris

Hartono Hosea, pemilik Sun Motor dan sejumlah hotel yang dikelola Accor, menjelaskan bahwa sejumlah hotelnya telah menggunakan produk Zees. bahkan pihaknya sudah lebih dari 5 tahun menggunakan Kasur Zees karena harganya tidak terlalu mahal tetapi produk berkualitas.

“Pertama kami gunakan Zees untuk hotel di Solo, kemudian Novotel di Semarang. Total 12 properti Accor menggunakan Zees,” ungkapnya.

Menurut Hartono, pemilihan kasur sangat penting karena sekitar 8 jam untuk tidur. Selama ini, lanjutnya, tidak ada tamu hotel yang komplain soal kasur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini