Bisnis.com, JAKARTA – Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG memiliki peluang bergerak melemah dengan pergerakan di level 5.820-5.924.
Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh perseroan, ada berbagai sentimen yang menekan pergerakan indeks. Salah satunya adalah neraca dagang yang diperkirakan bakal defisit.
"Secara konsensus kami melihat bahwa neraca dagang Indonesia lagi lagi akan kembali mencatatkan defisit. Begitupun dengan data ekspor dan impor karena hal ini merupakan salah satu yang penting dari dalam negeri," dikutip dari riset perseroan pada Senin (17/2/2020).
Sementara katalis positifnya ialah PLN yang akan memberikan diskon tarif listrik sebesar 30 persen untuk industri yang beroperasi selama 24 jam. Diskon diberikan hanya pada jam-jam tertentu diantaranya pukul 22.00-05.00 sesuai instruksi pemerintah.
Pilarmas Investindo merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) karena terus menggenjot diversifikasi bisnis di saat industri batu bara tengah dalam tekanan. Target harga yang dipasang senilai Rp805 per saham.
"Tahun ini INDY akan fokus pada ekspansi lini usaha non batu bara. INDY memperkirakan kontribusi laba bersih dari sektor non batu bara bisa mencapai 25 persen pada 2023 mendatang,".
Adapun, lini bisnis non batu bara tersebut yaitu pembangunan fuel storage diKalimantan Timur dan penambahan kepemilikan saham untuk proyek emas di Sulawesi Selatan.
Selain INDY, pilarmas pun menjagokan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) yang tengah menjajaki potensi untuk mendiversifikasi lini bisnis. Target harga dipasang pada level Rp408 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel