Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Tanah Air menyiapkan jurus jitu untuk menjaga pelemahan rupiah akibat wabah virus corona yang menghantam pasar mata uang di Asia dan sekitarnya pada minggu ini.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengungkapkan bank sentral tetap menggunakan instrumen moneter campuran melalui triple intervention yang dilakukan di pasar Domestic Non Delivery Forward (DNDF), pasar surat utang dan di pasar spot secara terukur.
"Dengan intervensi di pasar DNDF yang dilakukan secara konsisten sejak pasar buka pukul 08.00 WIB, dapat menjangkar kurs offshore NDF lebih terkendali tidak liar," ujar Nanang kepada Bisnis, Selasa (18/2/2020).
Dia mengungkapkan intervensi BI di pasar surat utang dimaksudkan untuk memitigasi risiko dari sell off bond oleh investor asing dalam skala besar (large sell off) yang berisiko memicu pelemahan rupiah.
Pergerakan rupiah pukul 09:50 WIB, Selasa (18/2/2020), melemah 19 poin atau 0,14 persen menjadi Rp13.679 per dolar AS.
Sejauh ini, Negeri Jiran Malaysia dan Singapura telah memperkuat ketahanan ekonominya dengan meluncurkan paket stimulus menghadapi gangguan dari virus corona. Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah meminta agar kementerian dan lembaga (K/L) dapat mempercepat belanjanya guna menopang ketahanan ekonomi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel