Virus Corona, Lebih dari 300 Warga AS Dikarantina

Bisnis.com,18 Feb 2020, 09:23 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Pekerja mengenakan pakaian pelindung berdiri di pintu masuk kapal pesiar Diamond Princess, yang dioperasikan oleh Carnival Corp, berlabuh di Yokohama, Jepang, pada hari Minggu, 16 Februari 2020. Lebih dari 300 orang warga Amerika Serikat (AS) yang menjadi penumpang kapal itu kembali ke rumah./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 300 orang warga Amerika Serikat (AS) penumpang kapal pesiar Jepang yang dikhawatirkan terpapar virus corona tiba kembali di AS kemarin waktu setempat dan akan menjalani dua minggu masa karantina medis.

Penerbangan AS pertama mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Travis di California tak lama sebelum tengah malam Minggu (16/2/2020). Kemudian diikuti pada Senin (17/2/2020) pagi untuk kloter kedua di Pangkalan San Antonio-Lackland, Texas seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (18/2/2020).

Sebelum mereka naik ke pesawat, para pejabat AS diberitahu bahwa 14 penumpang yang diuji hari sebelumnya telah menerima hasil positif. Pihak berwenang mengizinkan mereka untuk terbang tetapi mengisolasi mereka dari penumpang lain di "area khusus".

Pejabat AS menganggap 13 dari kasus itu "berisiko tinggi" untuk COVID-19 dan mengirimnya ke Pusat Medis Universitas Nebraska untuk perawatan dan pengujian ulang. Sementara, semua penumpang yang dipulangkan harus menjalani masa karantina dua minggu di AS.

Seorang pelancong Amerika, Sarah Arana, mengatakan sebelum meninggalkan kapal, dia siap untuk karantina yang tepat. Sedangkan beberapa orang warga AS yang ada di kapal pesirar Diamond Princess menolak tawaran pemerintah.

"Kesehatan saya baik-baik saja dan karantina dua minggu saya hampir berakhir, " ujar Matt Smith, mempertanyakan mengapa dia harus pergi.

Sebanyak empat puluh penumpang AS lainnya dinyatakan positif terkena virus dan dibawa ke rumah sakit di Jepang, kata Anthony Fauci, seorang pejabat senior di National Institutes for Health.

Angka kematian virus corona atu COVID-19 melebihi 1.700 di China dan lebih dari 70.500 orang telah terinfeksi. Di tempat lain, ratusan lainnya telah terinfeksi dan virus telah memicu pembelian akibat panik, kegelisahan ekonomi serta pembatalan acara olahraga dan pentas budaya.

Sedangkan di Ibu Kota China, Beijing, pemerintah kota memerintahkan warga yang tiba di kota itu untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari atau selama masa inkubasi virus.

Media pemerintah menyatakan China mungkin menunda sidang parlemen tahunannya, yang telah diadakan setiap Maret selama 35 tahun terakhir.

Di luar China, kelompok infeksi terbesar adalah dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama Jepang, tempat 99 kasus tambahan terungkap pada Senin (17/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini