Riau Rilis Hasil Pemetaan Desa Berbasis Partisipasi Rakyat

Bisnis.com,18 Feb 2020, 19:26 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi /Universitas Riau

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau bersama Universitas Riau dan Badan Informasi Geospasial meluncurkan Hasil Pemetaan Desa Berbasis Partisipasi Rakyat.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Riau Yogi Getri menyebutkan pemetaan partisipasif menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pemetaan di wilayahnya.

“Melalui pemetaan partisipasif yang melibatkan berbagai pihak ini, akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta pihak-pihak lain terhadap hak-hak masyarakat atas tanahnya, sumber daya alam yang ada, serta potensi-potensi lain yang ada di wilayahnya,” kata Yogi melalui siaran pers, Selasa (18/2/2020).

Kebijakan Satu Data untuk pembangunan berkelanjutan disebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Adapun kebijakan itu merupakan program pemerintah yang menggunakan metode pemetaan partisipasif dengan melibatkan berbagai kalangan seperti masyarakat, pemerintah, maupun civitas akademika.

Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengatakan pihaknya ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dalam bentuk satu data ini, misalnya dengan melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa.

“Program Kukerta ini menuntut para mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan tinggal di desa, melakukan penelitian sekaligus pengabdian kepada masyarakat, sehingga dapat dikolaborasikan dengan masyarakat dan pihak lainnya untuk melaksanakan kegiatan pemetaan desa berbasis partisipasif ini,” jelas Rektor.

Pada 2019, Unri telah menghasilkan kegiatan pemetaan berbasis partisipasif di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.

Kerjasama bermitra dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), Yayasan Institut Sumber Daya Dunia (WRI-Indonesia), dan Pemerintah Kabupaten Siak, dengan mengintergrasikan Program Kukerta Tematik Geospasial yang dibina langsung oleh PPIG LPPM Unri.

“Program ini kan dapat memberikan sumbangsih pembangunan khususnya di desa. Selama ini, selain tidak akuratnya data desa, kita minim terkait potensi yang ada di desa. Diharapkan dengan adanya data desa bebasis partisipasif ini maka akan tercipta peta desa yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan untuk pembangunan khususnya di daerah kita,” lanjut Aras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini